DPR: Soal Teknologi Nuklir, Indonesia Kalah dari Vietnam

Satya W Yudha (Golkar)
Sumber :
  • Antara/ Dhoni Setiawan

VIVA.co.id - Ketua DPR RI Setya Novanto menerima kunjungan Direktur Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Yuki Amano di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis 22 Januari 2015.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Pertemuan ini membahas rencana pemerintah RI memenuhi pasokan listrik hingga 35 ribu watt dalam lima tahun ke depan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

"Kami kedatangan tamu lembaga nuklir dunia. Kami membicarakan pengembangan dan penggunaan nuklir di Indonesia terkait dengan pengembangan makanan, kesehatan, dan energi," ujar Setya di sela pertemuan itu.

Dalam kesempatan yang sama, Yuki Amano menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang punya peran penting. Menurut dia, sudah banyak Indonesia menyumbang dana dan ahli dalam pengembangan teknologi nuklir.

Ia menjelaskan, nuklir mempunyai manfaat yang sangat banyak, meski memiliki risiko. Namun, dengan penggunaan teknologi nuklir yang tepat, keamanan akan lebih terjamin.

Ketua Komisi VII DPR RI Satya W. Yudha, yang turut hadir dalam pertemuan itu menambahkan, teknologi nuklir dibutuhkan untuk proyek infrastruktur energi terkait program pemerintah memenuhi pasokan listrik 35 ribu watt hingga lima tahun ke depan.

Indonesia, menurut Satya, sudah tertinggal oleh Vietnam, Filipina dan Malaysia dalam penggunaan teknologi ini.

"Jangan sampai karena tertinggal kita harus membeli listrik dari Malaysia. Itu sangat memungkinkan," kata Satya.

Ia berharap, masyarakat tidak merisaukan pemberitaan yang berkaitan dengan dampak rusaknya pembangkit listrik bertenaga nuklir.

"Fukushima bukan akhir dari nuklir. Setengah listrik dunia saat ini, dihasilkan nuklir, yang penting keselamatan, keamanan, dan kesinambungan," kata Satya. (asp)


Baca juga:

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW
Pekerja memasang kawat baja sebelum pengujian tower transmisi listrik milik PLN. Foto ilustrasi

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016