- VIVAnews/R. Jihad Akbar
VIVA.co.id - Pengurus baru PT Angkasa Pura II (AP II) seakan tak mau berlama-lama dalam membenahi manajemennya. Demi menciptakan wajah baru yang lebih bersih, terobosan pun dilakukan termasuk menerapkan larangan bagi seluruh karyawannya untuk memiliki bisnis lain di bandara.
Direktur Utama AP II, , mengatakan bahwa ke depannya, tidak diperbolehkan bagi seluruh karyawannya yang memiliki bisnis, seperti punya toko dan taksi di bandara.
Dia pun mengakui, bagi yang masih 'membandel', pihaknya tidak akan segan-segan memberikan penalti sesuai dengan PKB (Perjanjian Kerja Bersama).
"Mulai Senin 26 Januari 2015, saya akan edarkan surat resmi mengenai larangan tersebut. Saya harapkan, mulai siangnya, semua karyawan AP II, termasuk yang di Medan sudah menerima surat tersebut, agar dapat mengetahui dan segera mematuhi aturan baru ini," ujar Budi kepada VIVA.co.id di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng belum lama ini.
Mantan Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk itu pun menegaskan, akan berikan waktu dalam satu bulan, setelah surat diberikan, sehingga setiap karyawan yang memiliki toko dapat menjualnya ke orang lain. Demikian halnya, bagi karyawan yang memiliki taksi berlaku aturan yang sama.
"Kedua hal itu memang yang paling banyak dilanggar. Tetapi, kita tetap tegas dan yang melanggar langsung diberlakukan tindakan sesuai PKB. Berikutnya, kita juga akan tingkatkan kesejahteraan para karyawan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Budi, dalam memudahkan kebutuhan sehari-hari, AP II akan membuat kantin khusus karyawan di bandara. "Lumayan, karyawan tidak kesusahan lagi untuk makan. Sudah ada kantin di Bandara Soetta, hanya untuk karyawan, sehingga yang tadinya mereka bisa mengeluarkan uang sekitar Rp30 ribu untuk sekali makan, diharapkan dengan adanya kantin ini paling hanya keluar uang Rp12 ribu," tambah Budi.
Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno secara resmi menunjuk Budi Karya Sumadi menjabat sebagai pimpinan utama AP II pada Kamis, 15 Januari 2015.
Budi yang sebelumnya bertugas sebagai Dirut PT Jakarta Properindo (Jakpro) itu menggantikan Tri Sunoko yang telah berakhir masa jabatannya. (asp)
Baca juga:
Terminal 3 Beres, Terminal 1 dan 2 Soeta Segera Direnovasi
Bandara Soeta targetkan 65 juta penumpang setiap tahun.
