Wall Street Bergejolak, Ini Sentimen yang Mempengaruhi

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Sebagian besar indeks saham Amerika Serikat merosot pada akhir perdagangan Sabtu dini hari waktu setempat, 24 Januari 2015, dengan indeks S&P 500 menghentikan reli empat sesi beruntun.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Hal tersebut, seperti diberitakan CNBC, Senin 26 Januari 2015, seiring langkah investor yang mempertimbangkan data ekonomi, harga energi, dan proyeksi pendapatan UPS (United Parcel Service) untuk tahun buku 2014.

Dengan demikian, dapat mengimbangi optimisme yang dipicu oleh pengumuman program QE (Quantitative Easing) Bank Sentral Eropa (ECB). Namun, Wall Street masih tetap mencatat kenaikan mingguan pertama dalam empat pekan. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Saham UPS anjlok usai memperingatkan tentang risiko perolehan laba kuartal keempat yang lebih lemah. Sedangkan McDonald’s terpukul, setelah melaporkan penurunan 7,3 persen dalam penjualan kuartalan.

Selain itu, sentimen turut tergerus oleh harga minyak WTI (West Texas Intermediate) yang ditutup pada titik terendah sejak Maret 2009. Di sisi data, existing homes sales AS dilaporkan meningkat 2,4 persen pada bulan Desember.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat

Indeks Dow Jones ditutup turun 0,8 persen, dipimpin oleh saham ExxonMobil. Sementara itu, untuk indeks S&P 500 merosot 0,6 persen, seiring kinerja buruk sektor material dan telekomunikasi. Sedangkan indeks Nasdaq, mampu menguat sebesar 0,2 persen. (asp)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya