Rupiah Jatuh Lagi, Ini Sumber Masalahnya

Mata uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Mengawali pekan ini, Senin 26 Januari 2015, kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, mata uang garuda tersebut mampu menyentuh level terkuat sementara pada Januari ini di level Rp12.444.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah sebesar 73 poin atau 0,59 persen dan menembus level Rp12.517 per dolar AS. Menunjukkan bahwa laju rupiah masih belum aman dan terus dibayangi pelemahan menuju level Rp13.000.

"Sentimen negatif yang menjadi pendorong melemahnya rupiah lebih besar dari faktor global. Hasil pemilu Yunani yang tak mendapat respons positif dari pasar justru menurunkan euro. Imbasnya juga menekan mata uang lainnya, termasuk rupiah," ujar Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang, kepada VIVA.co.id.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Seperti diketahui, mata uang mengalami kejatuhan ke level terendah dalam 11 tahun terhadap dolar hari ini. Penyebabnya, setelah Syriza, partai yang berkomitmen untuk menegosiasikan obligasi utang Yunani, memenangkan pemilu. (one)

Baca juga:

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016