- REUTERS/Lucy Nicholson/Files
VIVA.co.id - Harga minyak dunia nyaris menyentuh level terendah dalam enam tahun seiring rilis data yang menunjukkan bahwa cadangan minyak AS pada Desember melonjak ke level tertinggi untuk tingkat bulanan sejak 1930. Kondisi ini menunjukkan tanda-tanda melimpahnya minyak di pasar global masih berlanjut.
Seperti diberitakan kantor berita Reuters, Senin 26 Januari 2015, American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa kontrak berjangka turun 2,7 persen di New York dan 1,9 persen di London. Sementara itu, cadangan minyak mentah di AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia, naik sebesar 7,4 persen pada tahun lalu hingga Desember di level 383,5 juta barel.
Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz mengatakan bahwa dia akan mempertahankan kebijakan produksi minyak dari pendahulunya dalam pidatonya di televisi nasional Arab Saudi.
Harga minyak mentah telah merosot hampir 50 persen pada tahun lalu, seiring AS memompa minyak pada laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade. Sementara itu, OPEC berusaha mempertahankan pangsa pasar dan menolak seruan untuk pengurangan suplai.
Selain itu, International Energy Agency (IEA) dalam laporan bulanannya mengatakan bahwa para produsen di luar OPEC akan meningkatkan produksi pada tahun ini pada tingkat yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.
Minyak WTI Maret turun US$1,21 menjadi US$44,35 per barel pada perdagangan elektronik di Nymex dan saat ini bergerak di kisaran US$45,17 per barel. Dengan demikian, harga minyak WTI telah turun 1,6 persen menjadi US$45,59 per barel pada 23 Januari lalu. Sementara itu, harga telah turun sebesar 6,4 persen pada pekan lalu. (art)
Baca juga: