- REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVA.co.id - Tiongkok menurunkan target pertumbuhan output industri menjadi delapan persen untuk 2015 dari pencapaian 9,5 persen pada 2014. Target tersebut akan menjadi tantangan bagi pemerintah mengingat sedang berlangsungnya perlambatan ekonomi negeri Tirai Bambu tersebut.
Seperi diberitakan kantor berita Reuters, Selasa 27 Januari 2015, juru bicara Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi, Zheng Lixin mengatakan bahwa nilai tambah produksi industri Tiongkok meningkat 8,3 persen pada 2014 dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, berdasarkan data resmi pemerintah, angka itu turun jika dibandingkan kenaikan 9,7 persen pada 2013.
Seperti diketahui, perekonomian Tiongkok berekspansi sebesar 7,4 persen pada tahun lalu. Menunjukkan laju paling lambat dalam beberapa dekade.
Selain itu, Biro Statistik Nasional Tiongkok melaporkan, kelebihan kapasitas dan upaya pemerintah dalam menekan angka polusi lingkungan telah melukai pertumbuhan industri dan keuntungan produsen. Laba perusahaan industri besar Tiongkok hanya bertambah 3,3 persen pada 2014, atau merosot tajam dari pertumbuhan 12,2 persen pada 2013.
Baca juga:
Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan
"Kepulauan Spratly adalah hak sah kami untuk mempertahankannya".
