The Fed Tidak Akan Naikkan Suku Bunga Sebelum Juni 2015

Kantor Bank Sentral Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron/Files
VIVA.co.id
Wapres Imbau Perbankan Pangkas Suku Bunga
- Federal Reserve kemarin terus melakukan opsi terbuka bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga sebelum Juni 2015.

DPR Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Dilansir
Ekonomi AS Membaik, Angin Segar bagi Negara Berkembang?
The New York Times , Kamis, 29 Januari 2015, bank sentral menganggap Juni mendatang menjadi waktu yang tepat untuk mempertimbangkan kapan mulai menaikkan suku bunga.

The Fed mengaku, akan bersabar dalam mempertimbangkan kapan waktu harus menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 lalu.


Pernyataan The Fed itu untuk meredam kebisingan pasar terkait waktu menaikkan suku bunga, setelah The Fed mengadakan pertemuan pembuatan kebijakan pertama kalinya pada tahun ini.


The Fed menyatakan ekonomi Amerika Serikat mencatatkan pertumbuhan yang solid dan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang kuat.


Namun, di sisi lain, target inflasi justru melambat dalam beberapa bulan terakhir, dan kemungkinan akan terus berlanjut, sehingga The Fed sulit memutuskan kapan waktu untuk mundur dari kampanye stimulus moneter.


"Karena kendala inflasi itu, Juni menjadi pilihan yang tepat untuk menaikkan suku bunga bagi mereka (The Fed). Juni masih lima bulan lagi, sehingga saat ini mereka tidak memiliki niat untuk memutuskan apapun," kata Tim Duy, ekonom dari University of Oregon.


Perlambatan pertumbuhan ekonomi global juga ditengarai menjadi salah satu pertimbangan The Fed.


"Secara keseluruhan, kami percaya The Fed mempertimbangkan rendahnya harga minyak karena banyaknya pasokan dan inflasi dari menguatnya dolar," kata Michael Gapen, Chief ekonominUnited States Barclays Capital.


Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja melaporkan indeks harga konsumen hanya naik 0,8 persen pada 2014, menjadi laju yang paling lambat selama waktu pertumbuhan ekonomi AS dalam setengah abad.


The Fed ingin menjaga kenaikan harga pada tingkat tahunan sekitar 2 persen, sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan gairah perdagangan AS.


Sayangnya, target tersebut belum tercapai dalam dua tahun terakhir dan diperkirakan akan semakin sulit tercapai tahun ini. Anjloknya harga minyak dunia memberikan dampak yang besar.


Tapi, lagi-lagi The Fed tak menampik pandangan pasar itu. Sejumlah pejabat Federal Reserve optimistis bahwa inflasi akan segera bergerak rebound.


Para pejabat The Fed itu menegaskan bahwa pasar tenaga kerja akan terus membaik, sehingga dampak dari rendahnya harga minyak dan lainnya tidak akan mempengaruhi inflasi.


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya