Perhatikan Gambaran Bursa Global Selama Sepekan Ini

Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Kombinasi mengecewakannya kinerja emiten di Amerika Serikat, dan buruknya beberapa data ekonomi negeri Paman Sam tersebut, mendorong bursa regional berjatuhan sepanjang pekan ini. Di sisi lain, kemenangan partai sayap kiri, Syriza di Yunani, turut menjadi sentimen negatif lainnya.

Indeks Hang Seng melemah 1,38 persen, termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, yang mengalami kemerosotan sebesar 0,65 persen pada Jumat kemarin, 30 Januari 2015.

IHSG Bertengger di Zona Hijau, Beli Saham Kapitalisasi Besar

Laju pelemahan IHSG di tengah gonjang-ganjing politik di dalam negeri dan turunnya pamor pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang mengungkapkan bahwa tak hanya di regional saja, melainkan pada bursa global juga mengalami pergerakan di zona merah. Itu, ditandai dengan Bursa Wall Street yang harus mengawali tahun 2015 dengan rapor merah.

Indeks Dow Jones ditutup turun tajam sebesar 251,90 poin, atau 1,45 persen pada Jumat waktu New York. Seiring dengan memburuknya data GDP (produk domestik bruto) AS di kuartal keempat 2014 lalu.

"GDP AS hanya tumbuh 2,6 persen, masih di bawah ekspektasi yang sebesar tiga persen. Akibat lemahnya belanja perusahaan dan menurunnya defisit perdagangan, jauh lebih kecil dari GDP di kuartal ketiga 2014 yang tumbuh lima persen," ujarnya kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat, Sabtu 31 Januari 2015.

Edwin menjelaskan, faktor mengkhawatirkan lainnya adalah secara tak terduga, Bank Sentral Rusia memotong suku bunganya. Di samping itu, lanjutnya, menteri keuangan Yunani menyatakan bahwa pemerintah tidak akan bekerja sama satu misi dengan Uni Eropa dan IMF lagi.
 
"Faktor-faktor itu justru terjadi, di saat perdagangan akhir pekan sedang ramai-ramainya. Tercermin, dalam volume perdagangan berjumlah delapan miliar saham, jauh lebih besar dibandingkan rata-rata perdagangan di awal Januari hingga 30 Januari 2015," ungkapnya.

Dengan anjloknya Wall Street dini hari tadi, dia melanjutkan, selama satu pekan ini berarti indeks Dow Jones telah kehilangan 2,87 persen. Sedangkan selama, Januari Dow Jones sudah turun sebesar 3,6 persen.

"Kejatuhan tersebut, diperkirakan Wall Street kehilangan dana sekitar US$700 miliar," tambahnya. (asp)

Baca juga:

Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau

Ilustrasi.

Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan

Pola pergerakan akan tetap terjaga.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016