Jokowi Minta Dubes Promosikan Produk Dalam Negeri

Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah isu dalam KTT Rusia-ASEAN di Sochi
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada para diplomatnya untuk bekerja fokus pada bidang ekonomi di masing-masing negara penempatannya. Upaya ini, kata Presiden, agar bisa membalikkan neraca perdagangan yang defisit menjadi surplus.

"Posisi neraca perdagangan kita yang defisit bisa dibalik jadi surplus, kalau dubesnya bisa menjual produk kita," kata Jokowi, usai memberikan pengarahan kepada duta besar di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin 2 Februari 2015.

Sebab, kata Jokowi, usaha kecil menengah sebenarnya memiliki kesempatan masuk ke pasar internasional. "Harganya sangat bersaing dan kompetitif. Kualitasnya kita juga punya. Kualitas atas ada, tengah juga ada," ujar Jokowi.

Dengan demikian, dia memerintahkan kepada para dubes untuk berkonsentrasi pada diplomasi ekonomi, terutama yang berkaitan dengan promosi produk-produk dan komoditas.

Jokowi mengatakan, banyak sekali produk yang bisa dijual. Namun, sayangnya produk-produk itu tidak pernah diidentifikasi, sehingga, menurut Presiden, dubes juga diminta untuk blusukan ke daerah.

Upaya itu agar mereka bisa mengenal produk-produk daerah yang akan mereka pasarkan ke luar negeri.

"Contoh Pasar Tanah Abang saja bisa mengekspor sebulan lebih dari 2.000 kontainer. Itu produknya siapa? Produk usaha-usaha kecil, usaha-usaha kampung, misalnya di desa," kata dia.

Namun, Jokowi enggan mengatakan berapa nilai yang harus mereka capai untuk menjual produk-produk dalam negeri. "Angkanya sudah saya sampaikan. Kerja semuanya harus target dong. Ada angka-angkanya," kata dia.

Menurut Jokowi, di setiap negara tentu memiliki target produk yang berbeda-beda. Namun, kata dia, banyak sekali pasar yang belum disentuh.

Misalnya, produk mebel yang pasarnya ada US$480 miliar, tetapi Indonesia baru masuk US$1,8 miliar. Angka itu, menurut Jokowi, masih sangat kecil dibandingkan dengan pasar yang ada.

"Ya, karena tidak dipromosikan. Harusnya perwakilan-perwakilan kita yang di luar negeri mempromosikan produk-prduk itu. Atau memberitahu, market intelligence-nya berjalan," ujar Jokowi.

Disindir Jokowi Soal Anggaran, Ini Kata Gubernur Aher

"Memberi tahu kita di sini untuk bagaimana menjelaskan suatu barang di negara tertentu. Harus disampaikan seperti itu. Kalau enggak seperti itu, enggak nyambung," kata dia.

Kemudian, kata Presiden, mereka juga harus berkonsentrasi pada masalah investasi.

"Karena pertumbuhan ekonomi akan bisa kita raih sesuai dengan target, kalau foreign direct investment itu masuk, terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan industri. Baik industri yang padat orang, maupun industri yang high-tech. Itu saya arahkan ke sana agar semuanya nanti satu garis dari atas sampai bawah," tuturnya. (art)

Baca juga:

Jokowi 'Semprot' Ahok Soal Serapan Anggaran
Presiden Jokowi saat Sosialisasi Tax Amnesty.

Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi

Deklasi harta atau aset 1.294 peserta dengan akumulasi Rp9,95 triliun.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016