Misteri Kasus Bank BCA 12 Januari 2015 Terjawab

Presiden Director & CEO PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Langkah cepat dan tanggap dilakukan oleh PT Bank Central Asia Tbk dalam menanggapi keluhan yang datang dari nasabahnya. Bahkan, BCA menyatakan siap menanggung kerugian yang dialami salah satu nasabah akibat penyalahgunaan kartu kredit sebesar Rp22.268.989.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja kepada VIVA.co.id menyampaikan bahwa setelah melakukan proses investigasi maka dipastikan dari kasus tersebut bukanlah bentuk kelalaian dari nasabah yang bersangkutan. Menurut dia, si nasabah terkena skimming.

"Nasabahnya kena skimming. Biasanya kalau orang bayar pakai kartu kredit, misalnya beli barang lalu diminta nomor kartu, terus nomor tiga digit di belakang kartu, itu bisa kejadian atau dia lagi belanja di merchant tertentu tapi ada alat perekam kartu. Dan ada kamera yang mengintip karena kalau kartu saja yang direkam nggak akan bisa kebobolan tapi kalau kartunya direkam lalu pinnya diintip bisa dibobol," ujar Jahja di kantornya, Jakarta, Senin 2 Februari 2015.

Jahja pun mengungkapkan, BCA selama ini sudah mengedukasi dan mengingatkan nasabahnya supaya kalau masukkan pin selalu ditutup. Akan tetapi, katanya, masih banyak orang yang belum paham sehingga pencet pin pelan dan tak ditutup sehingga momen itu bisa direkam dengan kamera dan bisa diduplikat.

"Cuma kita melihat, kalau kejadian itu bukan kelalaian si nasabah. Nggak ada CCTV dan tak ada kerjaan dari kasir. Jadi, bisa kita ganti kerugian nasabah tersebut," tuturnya.

Terkait dengan proses penggantian dana yang sempat 'tercuri' itu, Jahja menjelaskan bahwa paling lama dana akan diproses sampai ke nasabahnya sekitar satu minggu ke depan. "Kartu baru akan dibuatkan dan dananya paling lambat satu minggu sudah diterima nasabahnya lagi," tambah Jahja.

Sebagai informasi, Cynthia Rahayu, salah seorang pengguna kartu kredit yang melakukan pengaduan pada tanggal 12 Januari 2015. Nasabah itu, melaporkan penyalahgunaan kartu kreditnya karena ketika tidak sengaja melakukan pengecekan di KlikBCA ternyata menemukan transaksi senilai Rp22.268.989 dari Meksiko pada tanggal 7 Januari 2015.

Namun, yang menjadi keluhannya adalah dia mengaku belum pernah pergi ke Meksiko. Dan kartu kreditnya pun tidak bisa dikenakan transaksi sebesar itu dalam satu kali transaksi.

Baca juga:

OJK Belum Restui Biaya Cek Saldo di ATM BCA

Bank Central Asia catatakan keuntungan

Dalam Enam Bulan Keuntungan BCA Naik 12,1 Persen

Tax Amnesty bisa tambah laba BCA di akhir 2016.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016