Pandangan BCA Soal Rencana Penggabungan Bank Mandiri dan BNI

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Rencana pemerintah untuk menggabungkan PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendapat sambutan positif dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sebelumnya, pemerintah beralasan kuat bahwa penggabungan tersebut sebagai persiapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Menurut Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja kepada VIVA.co.id, Selasa 3 Februari 2015, semua tergantung kebutuhan. Namun, katanya, Indonesia memang memerlukan bank yang dapat bersaing di tingkat regional.

Jahja menjelaskan, kalau dilihat size atau ukuran dari DBS saja bisa tujuh kali lebih besar dari Bank Mandiri sehingga apabila digabungkan dengan BNI bisa mempersempit hanya tinggal sekitar dua hingga tiga kali saja.

Jadi, lanjutnya, untuk memiliki bank yang besar dan mumpuni ada baiknya digabung. Tinggal opsi dari pemerintah saja bagaimana mengarahkan strategi ke depannya.

"Kalau memang untuk fight di regional, saya setuju saja, nggak masalah kalau kedua bank itu digabung. Namun, perlu diingat bahwa untuk menggabungkan dua bank yang besar tak mudah," terangnya.

Senada dengan Jahja, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil pun mengungkapkan, memiliki bank dengan tingkat permodalan sesuai standar ASEAN adalah hal yang wajib dipenuhi. Alasannya, apabila ingin bersaing di kawasan.

"Kita perlu bank yang besar karena di ASEAN, bank kita belum memenuhi syarat untuk berkembang sesuai standar Asean. Dibandingkan dengan struktur ekonomi Indonesia yang terbesar di ASEAN, rasio permodalan bank dalam negeri masih jauh dari ideal," tutur Sofyan di kantornya kemarin.

PT Bank Mandiri TBK (BMRI) dinilai sebagai bank yang paling siap untuk bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai diberlakukan pada akhir 2015 mendatang.

Namun, dengan jumlah modal saat ini sebesar Rp91,74 triliun, belum cukup untuk memenuhi standar kecukupan modal (CAR) pada 2019 yang ditetapkan untuk bank-bank yang beroperasi di ASEAN, yaitu sekurang-kurangnya 17,5 persen.

OJK Belum Restui Biaya Cek Saldo di ATM BCA

Baca juga:

ATM Jadi Barang Mahal Bagi Bank
Bank Central Asia catatakan keuntungan

Dalam Enam Bulan Keuntungan BCA Naik 12,1 Persen

Tax Amnesty bisa tambah laba BCA di akhir 2016.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016