Pemerintah Tunjuk Langsung untuk Proyek Listrik 35.000 MW

Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id -
34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan program listrik 35.000 megawatt telah diminati banyak investor. Program itu memakan dana hingga Rp500 triliun.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Seusai rapat dengan sejumlah menteri terkait di kantornya, Jakarta, Selasa 3 Februari 2015, Wapres mengatakan rapat ini untuk memantau kesiapannya. Karena setiap pekan harus ada laporan perkembangannya, dan apa saja kesulitannya.
Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW


"Dan ternyata investor yang mau masuk itu luar biasa banyak, cukup banyak," kata dia.


Wapres mengatakan, investor itu banyak yang sudah mengatakan niatnya. Seperti dari Jepang, Tiongkok hingga Eropa.


"Kita
geothermal
itu dulu didahulukan, karena itu lebih mudah. Tidak perlu ada izin baru lahan dan sebagainya. Tidak perlu ada Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), tinggal Amdal tambahan saja tapi pelabuhan sudah ada. Itu saja sudah mencapai hampir 20.000 mega watt. Ditambah PLN, jadi kita bisa capai," tutur Wapres.


Dikatakan Wapres, investasi pada program ini tetap mengutamakan perpaduan antara investor lokal dan luar.


JK mengatakan pemerintah akan menggunakan sistem tunjuk langsung. JK yakin, walau sistem tunjuk langsung, tapi tidak akan ada konflik kepentingan.


"Itu kan kalau harga sudah ditentukan. Jadi tinggal siapa yang sanggup harga itu, silahkan. Apalagi lagi perluasan kan, buat apa
tender
. Mana mungkin karena kalau perluasan cuma dia punya lahan," jelas JK.


Nantinya, lanjut JK, investornya akan ditunjuk oleh Kementerian ESDM dan PLN. (ren)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya