LIPI: Nelayan Jangan Kasih Kapal, Budidaya Saja

Terpaksa Panen Dini
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Peneliti Pusat Populasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nawawi Asmat, meminta pemerintah memperhatikan kebijakan pemberdayaan para nelayan.

Menteri Susi Pergoki Kapal Asing 'Ganti Baju' di Benoa

Nawawi mengatakan sebaiknya nelayan Indonesia tak difasilitasi bantuan kapal hingga puluhan GT. Lebih baik menurutnya, nelayan difasilitasi untuk mengembangkan budidaya laut yang potensinya melimpah.

"Nelayan disuruh melaut dua minggu dengan kapal 10 GT, itu dibagi berapa nelayan tak dimiliki sendiri. Lebih baik jalankan nelayan budidaya," ujar Nawawi kepada VIVA.co.id di Gedung LIPI, Jakarta, hari ini.

Menteri Susi: 1 dari 3 Anak Kuntet, Padahal Kita Kaya Ikan

Dengan pengembangan budidaya sumber daya laut, dipandang cukup prospek, terlebih dengan kecenderungan hasil melaut kerap mengalami penurunan.

"Potensi sumber daya (budi daya laut) tinggi kok," tegasnya.

RI Minta Tiongkok Serahkan Kapal KM Kway Fey 10078

Ia mengaku miris dengan fakta Indonesia memiliki sumber daya laut melimpah, namun kalah dalam pengelolaannya dengan negara lain.

Nawawi menyebutkan Filipina menjadi negara nomor satu dalam budidaya rumput laut, Thailand menjadi negara terdepan budidaya udang, Vietnam nomor wahid dalam budidaya ikan patin, bahkan negara kecil Israel memimpin budidaya ikan nila.

"Hasil mutiara kita memang nomor satu, tapi nilai tambah (mutiara) malah dimanfaatkan Jepang," katanya.

Untuk itu, ia berharap Presiden Joko Widodo memutuskan pemberdayaan dengan budidaya yang bisa menambah kesempatan kerja.

"Jadi tak hanya nelayan tangkap saja, tapi kembangkan budidaya," tambahnya.

Menurutnya saat ini pemberdayaan budidaya sudah berjalan, namun masih dalam skala kecil. Perlu ditingkatkan.

Selain budidaya, Nawawi menanti janji Jokowi dalam kampanye yang bakal menyediakan sarana prasarana pendukung nelayan yaitu pembangunan 10 pelabuhan nasional, seribu pasar tradisional dan bank nelayan.

"Dalam seratus hari Jokowi ini, bank nelayan belum ada. Mari kita nantikan," kata dia.

Terkait bank nelayan, ia mengingatkan agar tidak menjalankan sistem laiknya bank konvensional. Sebab sistem itu tak pro dengan nelayan, yang sudah mendapatkan pinjaman dari bank.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya