Jurus Kementerian Perdagangan Hadapi MEA 2019

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, punya langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2019. Salah satunya adalah menaikkan ekspor hingga 300 persen.

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?

"Langkah-langkah Kementerian Perdagangan dalam mendukung kesiapan Indonesia dalam MEA adalah mencanangkan Nawa Cita Kementerian Perdagangan, dengan menetapkan target ekspor sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan," kata Rachmat dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan dengan Komisi VI di DPR, Jakarta, Selasa 3 Februari 2015.

Cara tersebut bisa dilakukan dengan membangun 5.000 pasar, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Adapun target ekspor pada 2015 dibidik sebesar US$192,5 miliar.

Ini Misi Ekspor Pertama Enggar Jabat Mendag

Selanjutnya, mereka juga telah menyiapkan strategi subsititusi impor untuk meningkatkan ekspor, dan memberi nilai tambah produk dalam negeri. Disebutkan, bahwa saat ini 65 persen ekspor produk Indonesia masih mengandalkan komoditas mentah. Pemerintah pun akan membalik struktur ekspor ini.

"Struktur ekspor Indonesia akan dibalik, dari komoditi primer ke manufaktur, dengan komposisi 35 persen komoditas dan 65 persen manufaktur. Oleh karena itu, industri manufaktur diharapkan tumbuh dan fokus pada peningkatan kapasitas produksi, untuk meningkatkan ekspor sampai 2019," ujarnya.

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?

Rachmat juga mendekati industri yang berpotensi menyumbang peningkatan ekspor, misalnya industri otomotif. Diketahui, industri otomotif berencana mengekspor 50 ribu sepeda motor ke Filipina. Kementerian ini juga mendorong sektor mebel untuk semakin menggenjot ekspornya.

"Di samping itu, sektor perikanan juga memberikan optimisme terhadap peningkatan ekspor Indonesia," tambahnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memperkuat produk UKM dengan membina melalui kemasan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Lalu, mereka juga memfasilitasi pelaku UKM dalam pameran berskala internasional.

"Melalui fasilitas itu, Kementerian Perdagangan berharap, produk serta merek yang dibangun oleh pelaku UKM di Indonesia dapat dikenal secara global," kata pengusaha tersebut.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya