Pedagang: Pemerintah Jangan Politisasi Pakaian Bekas Impor

Berburu baju bekas impor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Lubis

VIVA.co.id - Para pedagang pakaian bekas di sejumlah daerah di Jawa Tengah menyebut, kebijakan pemerintah yang melarang penjualan pakaian impor bekas adalah bentuk politisasi pemerintah. Mereka secara tegas menolak aturan yang tiba-tiba saja muncul ke permukaan belakangan ini.

David (37), pedagang pakaian impor di Jalan Abdurahman Saleh, Semarang mengaku sangat kecewa terhadap aturan yang tiba-tiba dimunculkan pemerintah, perihal penjualan pakaian bekas. Sebab, selama 17 tahun, dia menggantungkan ekonominya melalui bisnis ini.

"Janganlah pakaian bekas saja dipolitisasi. Saya kira, itu ada persaingan bisnis, sehingga hal kecil seperti ini dipermasalahkan," kata David, saat berbincang dengan VIVA co.id di Semarang, Jumat 6 Februari 2015.

Sebagai pedagang yang puluhan tahun berjualan pakaian impor bekas khusus produk Jepang dan Korea, David mengaku selama ini tidak pernah sekali pun ada komplain konsumen terhadapnya. Apalagi, isu penyakit yang digulirkan pemerintah belakangan ini.

"Silahkan tanya kepada konsumen saya. Konsumen tidak ada yang komplain. Bahkan, seminggu terakhir di sini malah ramai dan yang ke sini dari berbagai kalangan," ujar bapak tiga anak yang tinggal di Jl. Abdurahman Saleh, itu.

Pihaknya pun mempertanyakan, kenapa regulasi masalah pakaian impor sejak pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri hingga Joko Widodo, saat ini tidak juga mendapatkan kepastian. Apalagi, Indonesia ke depan akan menghadapi pasar dunia, yakni Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

"Saya prihatin dengan isu bakteri. Besok ada perdagangan bebas. Kalau begini saja kalang kabut, bagaimana dengan MEA nanti," ungkapnya.

Polda Metro Bongkar Penyelundupan Ribuan Koli Pakaian Bekas

Kendati demikian, jika ke depan akhirnya pemerintah melarang, David mengaku tak bisa berbuat banyak. Dia bersama 30-an lebih pedagang pakaian impor bekas di Semarang, terpaksa gulung tikar akan bisnis kecilnya.

"Kita aslinya menurut saja sama pemerintah. Tapi ini juga harus lebih dipertimbangkan. Ngapaian hal kecil diselesaikan, masih banyak urusan besar yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah," tegasnya. (asp)



Baca juga:

Masyarakat Miskin Berburu Pakaian Bekas untuk Berlebaran
Polda Metro Jaya memaparkan jalur penyelundupan pakaian bekas

Jalur Penyelundupan Pakaian Bekas Impor

Barang bekas diselundupkan melalui pelabuhan 'tikus'.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016