Konsumen: Baju Impor Bekas Keren, Murah dan Bermerek

Ilustrasi pedagang pakaian bekas.
Sumber :
  • VIVA/Aceng Mukaram (Pontianak)

VIVA.co.id - Sejak lama, pakaian bekas menjadi andalan bagi warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Di sini, pakaian bekas yang berasal dari negara Singapura dan Malaysia itu, disebut dengan nama Lelong.

"Baju dan seprei ini berasal dari Malaysia dan Singapura. Sudah lama, puluhan tahun," kata Arik, pedagang pakaian bekas impor, saat ditemui VIVA.co.id di Jalan Prof M Yamin, Kota Pontianak, Jumat 6 Februari 2015.

Untuk baju, Arik menjual dengan harga Rp30-Rp55 ribu. Sementara untuk seprei, dijual dengan harga Rp75ribu. "Itu tergantung motifnya juga," katanya.

Untuk omset, Arik enggan memberitahu. Sebab, urusan tersebut hanya diketahui oleh bosnya, sementara ia hanya menjalankan usaha saja.

Polda Metro Bongkar Penyelundupan Ribuan Koli Pakaian Bekas

“Saya hanya menjual saja. Untuk omset, bos lah yang lebih tahu. Tak nyaman saya,” kelitnya.

Pembeli baju Lelong, Mushonif (30), mengaku, setiap minggu ia selalu membeli baju Lelong, tanpa terpengaruh adanya bakteri ataupun sumber penyakit pada baju bekas impor.

“Selama ini kan baik-baik saja. Seandainya pemerintah melarang barang bekas impor, ya harus dicarikan solusinya. Bagi saya, ini menguntungkan, karena harganya murah. Bermerek lagi. Namanya juga baju bekas. Saya biasanya rendam pakai air hangat selama 30 menit,” jelas Mushonif.

Sementara itu, Syafi’i, pembeli sepatu lelong, mengaku, sangat puas dengan barang bekas asal negara luar tersebut. “Pokoknya bermerek. Keren ini makainya. Mana ada yang tahu ini sepatu lelong. Coba kalau beli yang asli, mana mampu,” ujarnya.

Berdasarkan penelusuran VIVA.co.id, penjual barang bekas asal negara Singapura dan Malaysia menjamur di Kota Pontianak. Hampir di setiap jalan di kota Khatulistiwa ini, ada yang menjual barang bekas impor.

Masyarakat Miskin Berburu Pakaian Bekas untuk Berlebaran

Jenisnya pun bermacam-macam, mulai dari baju, topi, celana dalam wanita/pria, sepatu, tas, hingga seprei. Bahkan ada juga yang menjual barang elektronik, dengan istilah nama barang kapal.

Baca juga:

Alasan Kemendag Larang Impor Pakaian Bekas
Polda Metro Jaya memaparkan jalur penyelundupan pakaian bekas

Jalur Penyelundupan Pakaian Bekas Impor

Barang bekas diselundupkan melalui pelabuhan 'tikus'.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016