Sumber :
- ANTARA FOTO/Rudi Mulya.
VIVA.co.id -
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji distribusi tertutup elpiji 3 kg. Sekretaris Ditjen Migas di Kementerian ESDM, Hufron Asrofi, mengatakannya pada Senin 9 Februari 2015.
"Sementara, itu distribusi tertutup. Mau dimatangkan di situ. Kalau yang kartu kendali, masih wacana," kata Hufron di kantor Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Jakarta.
Baca Juga :
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
"Sementara, itu distribusi tertutup. Mau dimatangkan di situ. Kalau yang kartu kendali, masih wacana," kata Hufron di kantor Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Jakarta.
Baca Juga :
Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
Hufron mengatakan beberapa tahun yang lalu, sistem distribusi tertutup untuk elpiji melon ini sempat dilakukan. Sistemnya menggunakan kartu kendali. Datanya pun menggunakan data Ditjen Migas.
"Itu beralamat, (distribusi) elpiji beralamat seperti KTP. Yang
megang
kartu adalah bekas pengguna minyak tanah," kata dia.
Hufron mengatakan bahwa penggunaan kartu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bisa digunakan untuk basis data sasaran elpiji 3 kg. "Tapi, regulasinya harus kita
dandanin
(perbaiki) dulu," kata dia.
Dulu, lanjut Hufron, distribusi tertutup menggunakan Perpres. Penerima elpiji 3 kg adalah bekas pengguna minyak tanah. Kalau distribusi elpiji 3 kg bisa menggunakan "kartu sakti" Jokowi, pembelian elpiji bersubsidi bisa menggunakan kartu tersebut. Namun, pihaknya akan mengkaji lagi untuk memastikan kartu tak berpindah tangan. "Ini suatu masalah yang harus dilihat lagi," kata dia. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hufron mengatakan beberapa tahun yang lalu, sistem distribusi tertutup untuk elpiji melon ini sempat dilakukan. Sistemnya menggunakan kartu kendali. Datanya pun menggunakan data Ditjen Migas.