Importir Tepung Terigu Sukses Bangun Kerajaan Bisnis

Mohammed Hamid
Sumber :
  • Forbes

VIVA.co.id - Mohammed Hamid saat ini menjadi pengusaha paling sukses dan terkenal di Uganda. Dia adalah pendiri Aya Group, perusahaan dengan rata-rata pendapatan tahunan US$200 juta.

Dikutip dari laman Forbes, Selasa 10 Februari 2015, Aya Group merupakan perusahaan pembuatan tepung terigu, kue dan makanan, perdagangan komoditas, transportasi, dan perhotelan.

Pria yang saat ini berusia 54 tahun sebenarnya berasal dari Sudan selatan, yang kemudian memutuskan untuk menjadi imigran ke Uganda pada 1987, menyusul sang kakak yang telah menjadi pedagang sukses di Uganda.

Dia kemudian cinta pada Uganda dan memutuskan menjadi warga negara Uganda.

Baru-baru ini Forbes mewawancarai pengusaha sukses yang memulai bisnisnya dari nol ini. Berikut petikannya:

Anda lahir di Sudan, tetapi kemudian memutuskan untuk hidup dan membangun kerajaan bisnis di Uganda. Apa cerita di balik itu?

Saya lahir di Sudan, tetapi saya telah hidup bertahun-tahun di Uganda. Saya melihat negeri ini masih perawan dengan banyak peluang untuk melakukan bisnis. Dan saya memang memiliki bakat untuk berbisnis, jadi saya menganggap negara ini menjadi tempat yang sempurna untuk memulai dan membangun bisnis.

Bisa ceritakan usaha pertama Anda?

Sebelum memutuskan untuk menetap, saya ke Uganda untuk kuliah. Tetapi, saat itu saya juga membantu usaha kakak di bidang perdagangan komoditas.

Itu waktu yang sangat sulit, di mana saya harus membagi kuliah dan berbisnis. Saya benar-benar belajar manajemen waktu dan bagaimana memprioritaskan hal-hal penting. Selama bertahun-tahun saya belajar bagaimana rantai perdagangan komoditas.

Lulus kuliah, kemudian saya memutuskan untuk mandiri dan memberanikan diri membuka perusahaan sendiri. Saya namai Pan Arific Commodities. Sama seperti kakak, ini adalah perusahaan perdagangan komoditas. Ini awal 1990an.

Modal awal saya dapatkan dari tabungan selama membantu kakak bertahun-tahun. Kemudian saya mulai mengimpor tepung terigu, buah-buahan, gula, beras, kacang-kacangan biskuit, ban mobil, gandum, dan yang lainnya. Saya lebih memilih barang-barang yang memiliki keuntungan yang lumayan. Tuhan memberkati saya, dalam waktu singkat saya sudah menjadi jutawan waktu itu.

Jadi, Anda membangun keberuntungan awal dengan perdagangan, kemudian kenapa Anda masuk ke sektor manufaktur?

Uganda adalah negara yang berbentuk daratan, sehingga setiap kali saya mengimpor tepung terigu misalnya, kami harus menyimpan di pelabuhan dan gudang di Mombasa, dan itu punya tantangan tersendiri.

Tepung yang saya simpan bisa terkontaminasi karena tepung terigu impor hanya memiliki waktu simpan enam bulan. Selain itu, tepung terigu saya rentan dicuri orang.

Dari situ, saya kemudian memutuskan sudah waktunya mendirikan pabrik yang memproduksi tepung terigu. Saya bisa mengimpor gandum yang memiliki umur simpan hingga dua tahun.

Pada 1998 saya membeli mesin penggilingan dari Premier Mills. Saya memulai memproduksi tepung terigu sendiri. Saat ini, perusahaan tepung terigu saya memproduksi lebih dari 20.000 ton tepung per bulan.

Anda kemudian memutuskan untuk merambah ke bisnis kue, kenapa?

Bisnis pembuatan tepung terigu saya sukses dalam waktu yang relatif singkat. Kemudian, saya sadar saya menjual tepung terigu, dan memang sangat menguntungkan, tetapi tidak ada nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih lagi.

Pada tahun 2000, saya kemudian memutuskan untuk membuat pabrik roti, biskuit, dan makanan panggang lainnya. Saat ini, pabrik roti saya menjadi salah satu yang terbesar di Uganda.

Bagaimana dengan bisnis transportasi dan pertambangan?

Seperti yang saya katakan sebelumnya, seorang pengusaha pasti akan selalu mencari peluang baru. Tidak hanya menekuni satu bisnis.

Sebagai imbas dari majunya bisnis pembuatan tepung dan roti, saya menyadari bahwa saya harus menghabiskan uang dengan jumlah yang cukup besar untuk mengirim barang-barang kami ke distributor dan outlet.

Dari situ, saya kemudian memutuskan untuk mendirikan perusahaan transportasi sendiri.

Saya memutuskan untuk membeli 100 truk dan mulai mendirikan FIFI Transport Uganda Limited. Saat ini, FIFI Transport telah menjadi perusahaan pengirim barang-barang terkemuka di Timur Tengah dan wilayah Afrika Tengah.

Saat ini, FIFI Transport memiliki 3.000 truk Mercedes-Benz Actros.

Sukses di bisnis pembuatan tepung terigu, roti, dan transportasi, kemudian saya tertarik di bisnis pertambangan emas. Tetapi, ini masih terlalu dini untuk dibicarakan.

Berapa banyak pekerja yang bekerja di perusahaan Anda sekarang?

Saat ini saya mempekerjakan lebih dari 5.000 tenaga kerja di seluruh perusahaan.

Apa kunci untuk berhasil mengelola begitu banyak perusahaan pada saat yang bersamaan?

Saya membayar manajer profesional dan orang-orang yang berkomitmen untuk pekerjaan mereka. Saya memotivasi mereka dan memberikan fasilitas yang diperlukan.

Aya Group saat ini telah mapan di Uganda, apakah Anda memiliki rencana untuk memperluas di luar Uganda?

Saya jatuh cinta dengan Afrika. Tetapi, jika saya menemukan peluang yang menarik untuk ekspansi di tempat lain, saya akan pindah. (art)

Lima Hobi Ini Hanya Bisa Dilakukan oleh Orang Kaya

Baca juga:

Peter Sondakh

10 Orang Terkaya di Indonesia Pada Tahun 2016

Ada beberapa nama yang masih bertahan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016