Dolar Menguat, Laba Coca Cola Anjlok 55 Persen

Coca-Cola
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Produsen minuman terbesar sejagat, Coca Cola, melaporkan penguatan nilai tukar dolar AS telah berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan di pasar internasional.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Seperti diberitakan
BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
Reuters, Selasa 10 Februari 2015, Coca Cola menyebut laba kuartalannya anjlok hingga 55 persen seiring dolar menguat terhadap mata uang negara-negara lain. Akibatnya, penjualan Coca Cola di seluruh dunia ikut terpukul.


Pendapatan usaha bersih dilaporkan turun 2 persen menjadi US$10,87 miliar.


Sementara itu, forum pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 di Istanbul menyoroti masalah pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan melambat tahun ini.


G20 berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas pada kebijakan moneter dan fiskal, apabila diperlukan, untuk menghadapi risiko stagnasi.


Amerika Serikat bahkan sangat menekankan pada forum tersebut agar anggota G20 tidak harus menggunakan pelemahan mata uang mereka untuk meningkatkan ekspor. Hal ini demi menghindari terjadinya perang mata uang global. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya