Hari Ini, Laju Rupiah Menyamai Salah Satu Rekor Terburuk

Mata uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah semakin dalam terperosok terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu 11 Februari 2015. Hari ini, rupiah tergelincir sebesar 56 poin, atau 0,44 persen dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya yang mencapai Rp12.644 per dolar AS.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah menembus ke level Rp12.700 per dolar AS. Artinya, level tersebut menyamai salah satu rekor terburuk sejak perdagangan 2 Februari 2015 lalu.

Untuk diketahui, rupiah sempat mendarat di angka terendahnya pada level Rp12.900 di 16 Desember 2014. Namun, pelemahan terbesar sepanjang sejarah masih tercatat pada perdagangan 22 Januari 1998 silam, yang berada di level Rp17 ribu.

Menurut Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, sentimen negatif datang dari masalah Yunani, yang akan mengesampingkan program bailout dan mengubah kebijakan-kebijakan reformasi yang sudah direncanakan Zona Eropa. Faktor tersebut, juga berdampak pada menurunnya mata uang euro.

"Dari dalam negeri, para pelaku pasar masih bersikap menanti jelang keputusan dari Rapat Dewan Gubernur BI, mengenai apakah suku bunga acuan akan diturunkan, atau tetap," tuturnya kepada VIVA.co.id melalui pesan singkatnya.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Sebagai informasi, BI akan menggelar pertemuannya pada 17 Februari 2015 mendatang. (asp)



Baca juga:

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016