Ini Tanggapan Jokowi Soal Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, karena faktor eksternal. Misalnya, harga minyak dunia yang terus turun.

"Semuanya yang berpengaruh faktor eksternal," kata Jokowi, di acara Jakarta Food Security Summit di JCC, Jakarta, Kamis 12 Februari 2015.

Namun, tutur Jokowi, tak perlu khawatir soal penurunan nilai rupiah. Sebab, fiskal saat ini sudah sehat dan inflasi juga sudah dikendalikan.

"Kemudian, yang berkaitan dengan neraca juga sudah semakin baik. Tetapi, ini kan memerlukan waktu. Saya ini baru tiga bulan lebih dikit loh," kata Jokowi.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah ke level Rp12.794 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya Rp12.700 per dolar AS.

Sebelumnya, laju rupiah diperkirakan masih cenderung melemah pada perdagangan Kamis 12 Februari 2015.

Kemarin, tekanan dolar AS mampu merontokkan rupiah hingga menyentuh level Rp12.700, atau menyamai salah satu rekor terburuk sejak perdagangan 2 Februari 2015.

Menurut Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, anjloknya rupiah akibat membaiknya rilis redbook dan meningkatnya JOLTs job openings AS yang memicu dolar kembali terapresiasi.

Dengan demikian, katanya, mata uang garuda tersebut berada di bawah target level support (batas bawah) Rp12.649. [Selengkapnya baca: ]

(asp)

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Baca juga:

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016