Alasan Pemerintah Tambah Modal Rp5 Triliun untuk PLN

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id - Pemerintah menilai penyertaan modal negara (PMN) kepada PT PLN (Persero) perlu dimasukkan ke dalam RAPBNP 2015. Alasannya karena pemberian modal kepada perusahaan pelat merah itu mendesak.

"Memang harus dimasukkan ke dalam RAPBNP 2015," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan, Dwijanti Tjahjaningsih. Dia mengikuti rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN, PT PLN (Persero), Perum Jamkrindo, dan PT Askrindo (Persero) di DPR, Jakarta, Kamis 12 Februari 2015.

Dwijanti mengatakan, PLN akan menggunakan dana PMN untuk membangun pembangkit listrik. "Ya, mendesak. Kalau listriknya mati, bagaimana? Kalau tidak mendesak, ya, ngapain diajuin," ujar dia.

Sementara itu, Dirut PLN, Sofyan Basir, menambahkan, PLN akan menggunakan PMN sebesar Rp5 triliun untuk pengalihan pendanaan proyek pembangkit, transmisi, dan gardu induk.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE

Dengan adanya suntikan dana Rp5 triliun, BUMN setrum itu disebut akan mengurangi pendanaan yang semula sebesar Rp27 triliun. "PMN tahun 2015 sebesar Rp5 triliun akan mengurangi pendanaan yang harus dicari (gap funding) semula Rp27 triliun menjadi Rp22 triliun," kata dia.

Menurut data PLN, dalam RKAP 2015, tanpa PMN, total rencana investasi PLN Rp60,2 triliun. Rinciannya, DIPA APBN Rp3,73 triliun, anggaran pinjaman luar negeri Rp3,32 triliun, bank loan comitted Rp4,64, dana itnternal sebesar Rp21,35 triliun, dan pinjaman sebesar Rp27,16 triliun. Dengan adanya suntikan Rp5 triliun, pinjaman BUMN setrum ini akan berkurang Rp5 triliun. (ren)

Pekerja memasang kawat baja sebelum pengujian tower transmisi listrik milik PLN. Foto ilustrasi

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016