Pertamina Percepat Konversi BBM ke BBG, Ini Solusinya

Pengisian bahan bakar gas mobil milik PGN
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVA.co.id - Pengamat Kebijakan Energi, Sofyano Zakaria, menilai bahwa hal terutama yang harus dilakukan PT Pertamina untuk mempercepat konversi BBM (bahan bakar minyak) ke BBG (bahan bakar gas) adalah membuat peraturan yang mewajibkan agar seluruh angkutan umum menggunakan BBG.

Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE

Maka dari itu, pemerintah harus mendukungnya dengan menetapkan supaya setiap kendaraan angkutan umum dilengkapi converter kit (alat penambahan pada kendaraan) sehingga bisa menggunakan gas.

"Adanya converter kit maka otomatis ini bisa dimaknai sebagai pasar dari gas. Jika pasar sudah tersedia maka dengan sendirinya infrastruktur berupa SPBG akan menjadi bisnis bagi pihak swasta," tutur pria yang juga merupakan direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), itu kepada VIVA.co.id, Minggu 15 Februari 2015.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE

Dia pun memberikan pengertian, apabila ada pasar maka sudah pasti pebisnis atau investor akan dengan sendirinya membangun infrastruktur gas. Dengan demikian, katanya, pemerintah tidak akan tersibukkan dengan penyediaan infrastruktur gas (SPBG).

"Pemerintah sebaiknya mengeluarkan peraturan agar ke depan, setiap produksi kendaraan bermotor roda empat ke atas untuk angkutan umum harus diwajibkan melengkapi converter kit. Artinya, kendaraan tersebut telah terlengkapi dengan fasilitas dual fuel," tambah Sofyano.

Pertamina Jamin Stok Premium Tetap Tersedia di Medan

Investasi SPBG

Di sisi lain, VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Minggu 15 Februari 2015, mengungkapkan mengenai investasi SPBG pemerintah dan pertamina. Untuk harga, Vi-Gas yang berbasis pada propane dan buthane saat ini dipasarkan pada harga Rp5.100 per lsp. Adapun, Envogas pada harga Rp3.100 per liter.

Aktual jumlah SPBG yang dikelola Pertamina, baik yang bersumber dari APBN maupun penugasan hingga 2014 sebanyak 27 unit SPBG dan 7 unit MRU. Akan tetapi, sebagian diantaranya masih belum beroperasi karena berbagai sebab, diantaranya karena ketiadaan pasar, masalah izin, dan juga masalah sosial.

Jumlah SPBG yang beroperasi saat ini sebanyak enam unit di Jabodetabek dan satu unit di Palembang dengan utilisasi yang masih di bawah 50%. Untuk SPB Vi-Gas, Pertamina sejauh ini sudah mengoperasikan sebanyak 18 SPB Vi-Gas.

Tahun ini, Pertamina menargetkan minimal sebanyak 26 SPB Vi-Gas baru yang dapat beroperasi sehingga total SPBVi-Gas akan mencapai 44 unit. Adapun, untuk SPBG, berdasarkan penugasan dari pemerintah, Pertamina akan membangun sebanyak 22 unit SPBG.

Selain yang bersumber dari APBN, Pertamina bekerjasama dengan PGN akan mengembangkan SPBG Ecostation dengan target awal 25 unit SPBG Ecostation. Dengan demikian, diharapkan diakhir tahun total SPBG yang sudah terpasang dan siap melayani masyarakat adalah sebanyak 74 unit SPBG dan 7 unit MRU.

Apabila digabungkan dengan SPB Vi-Gas, maka total unit penyaluran gas, baik dalam bentuk Envogas maupun Vi-Gas, tahun 2015 akan menjadi 128 unit SPBG dan SPB Vi-Gas. (ren)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya