Tiongkok Tingkatkan Produksi Shale Gas 30 Miliar Meter Kubik

China Petrochemical Corporation (Sinopec Group)
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id -
Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah
Beijing berencana meningkatkan produksi shale gas dari 13 miliar menjadi 30 miliar meter kubik pada 2020. Langkah itu untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mengurangi polusi di Tiongkok.

2024, Blok Masela Siap Produksi?

"Dengan rencana itu, dalam lima tahun ke depan, shale gas akan berkontribusi 15 persen dari total produksi gas alam," ujar Chen Weidong, Kepala Riset di China National Offshore Oil Corp's, dikutip
Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik
Want China Times , Senin, 16 Februari 2015.


Saat ini, shale gas baru berkontribusi satu persen dari total produksi gas alam di Tiongkok. Penambahan produksi itu juga bakal menjadikan Tiongkok sebagai produsen shale gas terbesar kedua setelah Amerika Serikat.


"Negara ini telah mengimpor shale gas," kata Chen. Lebih dari 30 persen gas alam di negara itu diimpor tahun lalu dan angka tersebut diperkirakan akan mencapai 40-50 persen pada tahun 2020. "Sehingga penting bagi Tiongkok untuk mengembangkan cadangan shale gas di masa depan," ujarnya.


Sekadar informasi, shale gas merupakan gas alam yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Temuan sumber energi baru ini, pertama kali dikembangkan oleh AS.


Pengembangan minyak dan shale gas di AS, memberikan pukulan berat pada harga minyak internasional dan mengganggu kebijakan dan rencana energi Tiongkok.


Beijing tengah menghadapi tekanan luar biasa dari AS dan masyarakat internasional untuk mengurangi emisi karbon. Tiongkok harus mencari cara untuk meyakinkan negara-negara lain bahwa Negeri Panda itu telah berupaya mengurangi emisi tanpa memengaruhi pasokan energi.


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya