Tak Seperti Imlek 2014, Kini Pengusaha Kepiting Soka Merugi

Kepiting.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Menjelang Tahun Baru Imlek, para pensuplai dan pedagang kepiting soka (cangkang lunak) di Madura, mengeluhkan sepinya peminat dan anjloknya harga.

Imam (38 tahun), pengusaha kepiting cangkang lunak asal Desa Pinggirpapas, Sumenep, Madura ini membeberkan tentang kondisi harga kepiting cangkang lunak yang turun drastis akibat minimnya pembeli.

Padahal, pada Imlek tahun lalu, imam mengaku sempat kewalahan meladeni pemesan, dan harga pun melonjak dari Rp65 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp150 ribu per kg.

Sayangnya, pada Imlek tahun ini, harga kepiting soka pada hari biasa Rp110 ribu per kg, menjelang Imlek justru anjlok Rp65 ribu per kg. 

Imam juga mengeluhkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 1/Permen-KP/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan.

"Ukuran dan bentuk kepiting, selama ini, kami sebagai pedagang dan pembudidaya hanya bergantung kepada permintaan pasar. Dengan aturan itu, terpaksa kami merugi," ungkapnya.

Imam berharap, pemerintah daerah setempat mampu mendukung dan bersinergi dengan pengusaha-pengusaha kecil, agar usaha pembudidayaan kepiting bisa menyumbang ke pendapatan asli daerah.

Dia mengungkapkan, budidaya kepiting soka tidak lah mudah, karena minimnya bibit kepiting cangkak lunak tersebut.

Dia memaparkan, proses budidaya diawali dengan pembelian bibit dengan bobot 50-100 gram. Setelah itu, untuk mempercepat rangsangan kepiting berganti kulit, kepiting dimasukan ke kerambah, lalu diberi pakan, dengan hitungan per 1.000 ekor kepiting membutuhkan anakan ikan mujair sebanyak 3 kg. Kemudian, setelah 20 hari, kepiting soka siap dipanen dan dipasarkan. (Laporan: Veros Afif/asp)

Bursa Asia Pasifik Masih Diselimuti Aura Imlek

Baca juga:



Tahun baru Imlek di China

Penjualan Ritel di China Naik 11,2% Selama Musim Libur Imlek

Selama satu minggu warga China menghabiskan waktu bersama keluarga.

img_title
VIVA.co.id
15 Februari 2016