- AP II
VIVA.co.id - (AP II) menyampaikan bahwa dana talangan yang diberikan langsung kepada penumpang Lion Air bukanlah pinjaman kepada maskapai penerbangan tersebut. Adapun total dana yang disediakan sebesar Rp4 miliar, dan yang terpakai hanya Rp526 juta.
Direktur Utama AP II, kepada VIVA.co.id melalui sambungan telepon, Sabtu malam 21 Februari 2015, pemberian dana Rp526 juta sudah diberikan kepada 500 penumpang Lion Air sejak Jumat pagi, 20 Februari 2015 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Dengan demikian, katanya, per orang akan menerima sekitar Rp650 ribu-Rp1 juta.
"Total dana yang sudah kita siapkan tunai Rp4 miliar, tapi yang datang untuk meminta refund hanya 500 orang sehingga yang terpakai sebesar Rp526 juta. Semuanya dari kas internal AP II. Jadi sisanya yang kurang dari Rp3,5 miliar kita simpan lagi," tutur Budi yang juga pernah menjabat sebagai Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, itu.
Menurut dia, jumlah pembagiannya kepada tiap penumpang tentu berbeda karena disesuaikan dengan harga tiket yang dibeli. "Untuk saat ini sudah stabil, sementara dana talangan ini akan dibayarkan lagi oleh pihak Lion Air pada hari Senin depan," terangnya.
Pandangan Pengamat
Di sisi lain, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria, mengungkapkan bahwa terkait dana talangan tersebut jangan sampai menimbulkan opini negatif dari kalangan masyarakat.
Hal ini, lanjutnya, karena tak sedikit yang mengetahui kalau Lion merupakan salah satu perusahaan penerbangan yang besar dan agak sulit dipahami pada kenyataannya tidak memiliki kesiapan uang tunai untuk menanggulangi pengembalian uang tiket para penumpangnya yang menjadi korban delay.
"Publik juga tahu, pemilik Lion Air adalah salah satu Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Tapi, mengapa sampai ada masalah seperti ini perlu bantuan dari pihak lain, yaitu Angkasa Pura II," jelasnya. (one)
Baca juga: