Harga Beras Naik, Pedagang Kebingungan

Penyerapan Beras Bulog
Sumber :
  • Antara/Yudi Mahatma

VIVA.co.id - Para pedagang kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional di Palembang, Sumatera Selatan, mengaku bingung karena harga beras naik tanpa diketahui jelas penyebabnya. Daya beli masyarakat pun menurun sehingga mengurangi pendapatan mereka.

Para pedagang pasar tradisional Sekip Ujung, misalnya, mengaku menaikkan harga berasnya karena harga beras dari agen telah naik. Mereka tak punya pilihan lain kecuali ikut menaikkan harga meski dengan risiko konsumen berkurang.

Di pasar itu, harga beras kualitas baik berada pada harga Rp200 ribu per karung atau per 20 kilogram. Padahal sebelumnya pedagang menjual Rp190 hingga Rp195 ribu per karung atau per 20 kilogram. Harga itu naik rata-rata Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram.

Awi, seorang pedagang di pasar itu, mengaku tak tahu persis penyebab kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir. Katanya, biasanya kenaikan harga bahan pokok dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tapi sekarang harga bensin turun dan harga beras naik.

Harga komoditas lain yang tinggi adalah daging sapi, yang sejak Lebaran Idul Fitri tahun lalu tetap mahal. Saat ini harga daging sapi mencapai Rp120 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.

Mahalnya harga daging sapi di pasaran juga tak diketahui pedagang. Padahal stok di agen mencukupi. Mahalnya harga daging itu membuat pedagang daging menjadi lesu karena warga mengurungi pembelian daging sapi untuk dikonsumsi.

Untuk beras sebenarnya stok di gudang Bulog Divre Sumatera Selatan mencukupi hingga enam bulan mendatang. Naiknya harga bahan pokok itu diduga ulah tengkulak yang menahan stok beras ke pasaran, mengingat pada Desember hingga Maret belum masa panen. Sedangkan instrumen lain, yakni pendistribusian raskin diakhir tahun 2014 dihentikan.

Purwantoro/Palembang

Baca juga:

Harga Gabah Timpang, Peran Bulog Diminta Ditingkatkan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Musim hujan yang datang saat kemarau, bisa untungkan produksi beras.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016