Karyawan Swasta Diduga Bobol Rekening Perusahaan Rp4 M

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Dunia perbankan di Semarang, Jawa Tengah, kembali dirundung masalah. Itu terjadi pada bank milik pemerintah daerah Jawa Tengah, yakni Bank Jateng. Sebab, salah satu perusahaan yang menjadi nasabah bank pelat merah itu mengalami kebobolan uang sebesar Rp4 miliar.

Kasus pembobolan bank itu menimpa PT Asta Saka Semarang, sebuah perusahaan swasta di Kota Lumpia. Pembobolan itu diduga dilakukan oleh orang dalam perusahaan tersebut berinisal IAP.

Jokowi Ungkap Skandal Pencucian Uang Lewat Kripto hingga Rp 139T

Kini, kasus tersebut tengah dipolisikan di Mapolres Semarang oleh Direktut Utama, Kristanto Wijaya. Pemilik perusahaan itu melaporkan IAP atas dugaan pembobolan uang perusahaan senilai Rp4 miliar di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Senin, 23 Februari 2015.

Pengacara PT Asta Saka, John Ricard mengatakan, pembobolan uang perusahaan oleh pelaku telah dilakukan sejak awal Juni 2014. Pelaku yang merupakan kepala bagian keuangan sengaja memalsukan tanda tangan di buku rekening milik perusahaan ke rekening pribadinya.

"Terlapor (IAP) juga memindahbukukan uang perusahaan. Tak hanya ke rekeningnya saja, namun juga ke rekening suami dan kerabatnya," ucap Richard.

Tak hanya seluruh uang perusahaan tempat bekerjanya saja yang dikuras, lanjut Richard, terlapor juga menguras uang dari hasil kerja sama dengan sejumlah perusahaan rekanan yang bekerja sama.

Heboh, Gaya Outfit Ayu Ting Ting Dituding Tiru Nagita Slavina

"Totalnya kurang lebih ada Rp4 miliar yang dicuri dari rekening klien saya," katanya.

Keterlibatan pihak bank

Atas kasus pembobolan tersebut, Richard sangat menyayangkan pihak Bank Jateng yang terkesan sangat mudah memberikan izin pencairan terhadap terlapor. Apalagi, terlapor juga bukan merupakan pemilik perusahaan.

"Seharusnya kejadian ini tidak terjadi, kalau pihak bank lebih hati-hati dan teliti. Masak tidak curiga uang perusahaan dipindah ke rekening pribadi yang jelas-jelas itu bukan pemilik perusahaan," ungkapnya.

Dia bahkan menduga, adanya keterlibatan orang dalam Bank Jateng terkait mulusnya terlapor melakukan pembobolan uang perusahaan senilai Rp4 miliar ini.

Dia mengatakan, karena tidak mungkin terlapor bisa begitu mudah melakukan penarikan rekening ke rekening pribadinya.

Kecurigaan pembobolan bank ini bermula saat pemilik perusahaan melakukan konsolidasi di bank lain. Dalam konsolidasi itu ada cek senilai Rp1,3 miliar yang tidak diterima. Sedangkan yang diterima hanya Rp1,8 miliar dan Rp720 juta.

Setelah kejanggalan itu ditanyakan kepada terlapor yang merupakan Bagian Keuangan, terlapor mengaku, melakukan transaksi di Bank Jateng sebesar Rp2,5 juta dan Rp3 juta saja. Dari situ kecurigaan akhirnya muncul.

"Tapi saat kami laporkan ke polisi, ternyata terlapor sudah kabur, handphonenya juga sudah tidak aktif," jelas dia.

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Sugiarto mengatakan, akan langsung melakukan pengembangan lebih lanjut kasus pembobolan bank pelat merah tersebut. Termasuk, mencari tahu apakah ada keterlibatan orang dalam bank atau tidak.

Dikatakannya, terlapor yang diketahui telah kabur ke luar Semarang terus dilakukan pengejaran. "Mudah-mudahan secepatnya kasus ini dapat tuntas. Masih kami kejar terus," jelas Sugiarto.

Baca juga:



Anwar Usman Tidak Bakal Tangani Sengketa Pileg yang Melibatkan PSI
Pembunuhan Hayriantira

Kasus Sekretaris Bos XL, Polisi Telusuri Rekening Rian

Laporan keluarga, buku tabungan Rian hilang bersama mobilnya.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2015