Stabilisasi Harga Beras, 300 Ribu Ton Raskin Digelontorkan

Bongkar muat beras di gudang Bulog
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Pemerintah memutuskan akan menggelontorkan beras untuk kalangan miskin (raskin) sebanyak 300 ribu ton sebagai upaya mengatasi kenaikan harga beras di pasar saat ini. Keputusan itu diambil, setelah rapat antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan jajaran kementerian bidang ekonomi di Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Sofyan Djalil, Senin, 23 Februari 2015. mengatakan bahwa kenaikan harga beras saat ini merupakan dampak tingkat pasokan yang terlalu sedikit pada bulan-bulan sebelumnya.

Harga Gabah Timpang, Peran Bulog Diminta Ditingkatkan

"Kenapa harga naik karena dirasakan kurang supply, akibat bulan November Desember tidak ada raskin. Januari-Februari raskin yang sudah disalurkan sangat terbatas, cuma 144 ribu ton," ujar Sofyan, usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Untuk itu, distribusi raskin nantinya akan digelontorkan lebih banyak lagi demi stabilisasi harga di pasar. "Raskin dikeluarkan untuk dua bulan, kemudian kami akan supply ke pasar paling sedikit 300 ribu ton yang akan dilakukan mulai besok," katanya.

Pemerintah melalui Kemendagri menginstruksikan Bulog melepas beras raskin 300 ribu ton itu ke pasar. "Maka kenaikan harga yang berlebihan atau yang kenaikannya terasa di beberapa daerah itu akan terkontrol kembali," kata Sofyan.

Sofyan yakin harga beras akan segera normal kembali. Sebab, periode Maret hingga April nantinya akan ada panen raya. Dengan begitu, stok beras juga berlimpah. "Ini persoalan situasional yang akan kita atasi dengan menambah supply sebanyak mungkin tepat waktu," katanya.

Lebih lanjut, raskin dengan harga Rp1.600 akan dipasok dengan jumlah banyak. "Selama ini itu juga yang meredam harga walaupun raskin itu ditujukan pada keluarga rakyat miskin," kata dia.

Tetapi, ia menabahkan, selama ini raskin tidak tersalur dengan baik. Akibatnya, harga beras menjadi naik. "Oleh karena itu, Pak Wapres katakan kita supply bulan ini 300 ribu ton, Maret-April tidak akan ada masalah lagi," kata sofyan.

Seperti diketahui, kenaikan harga beras hampir terjadi di seluruh sentra pangan dan pusat distribusi beras. Kondisi tersebut menyebabkan kenaikan harga di tingkat konsumen.

Di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, terpantau harga-harga beras naik cukup signifikan. Rata-rata kenaikan mencapai 30 persen. Seperti beras jenis IR 4 yang paling murah saat ini dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram, padahal normalnya Rp8.500 per kilogram. Disusul IR 3 dengan kualitas medium, naik dari Rp9.000 per kilogram menjadi Rp10.600 per kilogram.

Alasan Mentan Curiga Ada Mafia Beras

Selain itu, beras jenis IR 2 juga naik dari Rp9.500 per kilogram menjadi Rp11.000 per kilogram dan beras jenis IR I naik dari Rp10.000 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram.

Baca juga:

Cara Pemerintah Pangkas Rantai Distribusi Beras
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Musim hujan yang datang saat kemarau, bisa untungkan produksi beras.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016