Pasar Tunggu Pidato The Fed, Wall Street Bervariasi

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau kembali melemah dari rekor tinggi hari Jumat pekan lalu untuk ditutup mixed (bervariasi) pada penutupan sesi perdagangan Senin waktu New York (Selasa dini hari WIB, 24 Februari 2015). Pasar masih menantikan pidato dari Gubernur The Fed, Janet Yellen, mengenai indikasi kapan waktunya kenaikan suku bunga acuan.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Rencananya, Yellen akan menggelar testimoni pada hari Rabu setelah menggelar pertemuan dua hari terakhir. Sementara Yunani diperkirakan akan mempresentasikan proposal reformasinya.

Daftar tersebut akan termasuk reformasi untuk menekan tingkat penghindaran pajak dan korupsi, kebijakan untuk mereformasi sektor publik dan memangkas birokrasi.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat

Seperti mengutip dari CNBC, indeks Dow Jones turun 23,60 poin atau 0.13 persen ke level 18.116,84, dengan Boeing anjlok paling tajam dan UnitedHealth meminpin kenaikan 12 saham blue-chip.

Indeks S&P 500 melemah 0,64 poin, atau 0,03 persen menjadi 2.109,66, dengan sektor telekomunikasi memimpin penurunan dan sektor utilitas memimpin kenaikan pada empat sektor. Dan indeks Nasdaq berhasil menguat 5,01 poin atau 0,10 persen ke level 4.960,97.

Dengan berakhirnya Nasdaq di area positif seiring Apple yang juga menanjak pada level US$133 per lembar saham dan menjadi rekor tinggi baru. Produsen iPhone tersebut pada hari Senin mengatakan akan menginvestasikan sebeasr US1,9 miliar untuk membangun dua pusat data baru di Eropa, satunya di Irlandia dan satunya lagi di Denmark.

Saham Jepang Bikin Bursa Asia Naik

Sedangkan, untuk saham Boeing telah menekan Dow Jones untuk ditutup melemah lebih dari dua persen usai terkena downgrade dari Goldman Sachs menjadi 'sell' dari 'neutral' yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut paling rentan terhadap risiko permintaan pesawat terbang. (ren)

Baca juga:

Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016