Mafia Beras Ditantang Adu Kuat dengan Pemerintah

Bongkar Muat Beras di Gudang Bulog
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa 24 Februari 2015, menegaskan bahwa kenaikan harga beras yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini dipicu oleh pasokan yang berkurang di pasar. Pemerintah mulai hari ini menggencarkan penyaluran cadangan beras nasional melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).

Harga Gabah Timpang, Peran Bulog Diminta Ditingkatkan

Kalla menyatakan, bulan ini Bulog siap menggelontorkan cadangan berasnya hingga 400 ribu ton untuk stabilisasi harga pasar. Bahkan, apabila diperlukan, pemerintah bersedia melepas seluruh persediaan berasnya sebanyak 1,4 juta ton yang tersimpan di gudang Bulog untuk didistribusikan kepada masyarakat. 

"Jangan khawatir soal beras," ujar Kalla di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta.

Ia melanjutkan, opsi impor untuk memenuhi cadangan nasional belum akan dilakukan. Sebab, persediaan beras pemerintah diperkirakan bulan depan kembali meningkat, seiring dengan beberaoa daerah sentra produksi beras memasuki masa panen.

Pada momen tersebut, ia meyakini harga beras akan bisa kembali normal. Diperkirakan cadangan beras nasional di Bulog pada Mei mencapai tiga juta ton.

"Jadi, pas harga naik dijual persediaannya, itu teorinya," kata Kalla.

Tantang mafia beras

Kalla pun mengimbau kepada para pedagang untuk mengeluarkan persediaan beras yang mereka miliki saat ini. Para pedagang juga diminta agar tidak mengambil kesempatan demi meraup kentungan dan kepentingan pribadi dari momentum sekarang ini.

Ia menekankan, pemerintah tidak gentar jika harus adu kuat dengan para spekulan, khususnya mafia beras yang mencoba-coba bermain di atas kesulitan rakyat.

Alasan Mentan Curiga Ada Mafia Beras

"Itu mafia kalau naikkan harga, silakan saja timbun-timbun beras. Besok kami tambah lagi (pasokan), turun harga, kalian rugi," kata Kalla.

Kalla bahkan mengingatkan, kekuatan spekulan beras dalam mempermainkan harga sangat terbatas. Ketimbang apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga, kekuatan spekulan jelas tidak sebanding.

"Kalau kami tambah hari ini 300 ribu ton sampai 400 ribu ton ke pasar, habislah itu yang timbun beras. Timbun saja sekarang, mau sejuta ton juga timbun saja, besok kami kasih dua juta ton," kata Kalla. (art)

Baca juga;

Cara Pemerintah Pangkas Rantai Distribusi Beras
VIVA.co.id -
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Musim hujan yang datang saat kemarau, bisa untungkan produksi beras.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016