Pedagang: Kenaikan Harga Beras Tertinggi Selama 25 Tahun

Bongkar muat beras di gudang Bulog
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Lonjakan harga jual beras di pasaran diakui sejumlah pedagang, sebagai kenaikan tertinggi selama 25 tahun terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh minimnya ketersediaan stok beras di sejumlah wilayah penghasil beras.

"Kenaikan ini tertinggi selama 24 tahun terakhir. Dulu, naiknya tidak sampai lebih dari Rp10 ribu. Sekarang, beras yang biasa saja bisa sampai Rp10 ribu. Naiknya sangat tinggi," ujar salah seorang pedagang beras di Pasar Kepanjen Kabupaten Malang, parti, Selasa 24 Februari 2015.

Pedagang yang telah telah menjual kebutuhan pokok selama 25 tahun terakhir itu mengaku hanya bisa membeli beras sebanyak 8,5 ton selama satu minggu.

"Kalau permintaanya banyak dan tinggi. Tapi stoknya langka, itu yang membuat harganya naik," lanjutnya.

Harga Gabah Timpang, Peran Bulog Diminta Ditingkatkan

Dia menyebut sering memesan beras dari luar Malang, seperti Ponorogo, Lamongan, dan Kediri. "Kalau sedang mahal seperti ini, selep di sekitar Malang sering kosong, jadi nyari beras ke luar daerah," katanya.

Meski begitu, selama dua minggu terakhir penjualan Parti, tetap mengalami lonjakan. Stok beras 8,5 ton yang biasanya habis dalam sepekan, kini habis dalam hitungan hari saja.

Menurut Parti, banyak pembeli beras yang sebelumnya beli eceran kini memilih membeli dalam ukuran karung lantaran kawatir harga beras terus naik. Sedangkan pedagang tak berani mengulak beras dalam jumlah banyak lantaran harga yang belum stabil.

"Stoknya susah, kami juga khawatir harganya tiba-tiba turun, kan rugi," ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Malang Helijanti Koentari menyebut kenaikan beras saat ini hanyalah fluktuasi sementara. Salah satu pemicunya adalah konsumsi masyarakat pada jenis beras tertentu yang tidak diproduksi petani di Kabupaten Malang sendiri.

"Kalau jenis IR dan Ciherang stoknya masih aman di wilayah Kabupaten Malang. Konsumsi masyarakat itu fanatik pada beras yang tidak diproduksi di Kabupaten Malang," kata Heli.

Hingga saat ini, pihaknya belum berencana untuk melakukan operasi pasar mengingat kenaikan harga di 33 pasar Kabupaten Malang, belum mencapai lebih dari 30 persen.

"Pantauan sementara, kenaikan harga belum melebihi 30 persen. Operasi pasar baru bisa dilakukan jika harga naik lebih dari 30 persen," katanya. (asp)


Baca juga:



Alasan Mentan Curiga Ada Mafia Beras
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Musim hujan yang datang saat kemarau, bisa untungkan produksi beras.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016