Rupiah Dikhawatirkan Tembus ke Level 13.000

Nilai tukar Rupiah
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVA.co.id - Laju rupiah semakin tertekan menjelang pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen. Rupiah ditutup pada level Rp12.866 per dolar AS (kurs tengah BI) pada perdagangan Selasa, 24 Februari 2015.

"Setelah sempat menguat, rupiah kembali galau dengan menghabiskan waktunya di zona merah. Ini, setelah pelaku pasar kembali mentransaksikan mata uang dolar AS seiring jelang pidato The Fed," ujar Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, kepada VIVA.co.id.

Menurut dia, hari ini, Rabu 25 Februari 2015, rupiah masih berpotensi melemah dan tak menutup kemungkinan akan menyentuh level 13.000.

"Semua masih menantikan kepastian The Fed terhadap waktu kenaikan suku bunganya. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan sikap dari Komisi Uni Eropa yang telah menerima proposal reformasi fiskal Yunani untuk perpanjangan bailout," lanjut Reza.

Apa boleh buat, euro juga merosot sehingga berimbas pada penurunan rupiah. Ini, katanya, makin menguntungkan bagi dolar yang kembali di atas angin menyusul sinyal positif akan adanya perbaikan ekonomi AS.

Namun demikian, Reza memperkirakan, rupiah akan berada di kisaran 12.860-12.876 per dolar AS. "Tetap waspadai pelemahan lanjutan," kata Reza.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Baca juga:

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016