Bursa Saham Asia Bervariasi, Pasar Menanti PMI China

Indeks saham di Tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA.co.id - Bursa saham Asia dibuka mixed (bervariasi) pada perdagangan Rabu 25 Februari 2015. Pergerakan tersebut, seiring dengan respons para pelaku pasar yang menantikan rilis data sektor manufaktur China dan terbantu dengan positifnya bursa saham Amerika Serikat, atau Wal Street dini hari tadi.

Seperti mengutip CNBC, indeks Nikkei naik 5,05 poin, atau 0,05 persen ke 18.611,97. Indeks ASX200 naik 8,31 poin, atau 0,15 persen ke 5.936,30. Sedangkan Kospi menguat 11,99 poin, atau 0,61 persen menjadi 1.988,11. Sementara itu, indeks Hang Seng terangkat 53,50 poin, atau 0,22 persen ke level 24.784,41.

Dalam sebuah survei yang dilakukan Reuters, diharapkan indeks manufaktur China (PMI) untuk bulan Februari turun menjadi 49.5, dari sebelumnya yang mencapai 49.7 di Januari.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah

Selain itu, berita mengenai menteri keuangan dari Uni Eropa yang menyetujui rencana reformasi fiskal Yunani, juga menjadi faktor pendukung bagi penguatan bursa.

Dari Bursa saham Amerika Serikat, atau ditutup di level tinggi dini hari tadi, Rabu 25 Februari 2015. Ini, seiring testimoni Gubernur the Fed Janet Yellen yang mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi lebih lama lagi.

Seperti mengutip dari CNBC,indeks Dow Jones naik 92,35 poin, atau sebanyak 0,51 persen ke level 18.209,19, dengan kenaikan dipimpin oleh saham Home Depot dan saham UnitedHealth memimpin penurunan.

Kemudian, indeks S&P 500 ditutup naik 5,82 poin, atau 0,28 persen menjadi 2.115,48. Sedangkan untuk Nasdaq, berakhir dengan kenaikan 7,15 poin, atau 0,14 persen di level 4.968,12. (asp)

Baca juga:

Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016