- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mengukir rekor tertingginya sepanjang sejarah pada pembukaan perdagangan Rabu, 25 Februari 2015. Indeks saham menguat 12,28 poin atau 0,23 persen menjadi 5.429,59.
Untuk diketahui, sebelumnya terjadi pada perdagangan Rabu, 18 Februari, tepat setelah Presiden Joko Widodo menyatakan sikapnya mengenai pembatalan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kapolri. Saat itu, pergerakan IHSG langsung terangkat cukup tajam ke level 5.415,38.
Penguatan indeks seiring dengan 109 saham naik, 30 saham turun, dan sebanyak 78 saham tak mengalami perubahan atau stagnan. Adapun untuk volume perdagangan mencapai 255,46 juta saham dengan nilai Rp293,16 miliar.
Selain itu, kenaikan IHSG tampaknya terdorong oleh meningkatnya volume pembelian asing di pasar reguler. Tercatat, di awal sesi pertama hari ini, pembelian bersih asing (net foreign buy) mencapai Rp7,78 miliar.
Dengan saham-saham yang terangkat, antara lain INDF, WSKT, dan EXCL. Sementara itu, saham-saham yang terkoreksi, yakni ITMG, LPPR, dan HMSP.
"IHSG sudah tembus rekor baru lagi. Tak mengherankan, trennya memang lagi naik seiring penguatan Wall Street. Meski di regional, terlihat bursa saham Asia masih berhati-hati," ujar Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo Purnomo kepada VIVA.co.id.
"Ini karena adanya sentimen testimoni dari Ketua The Fed, Janet Yellen yang mendapat respons positif," kata dia.
Dari dalam negeri, dia menambahkan, sentimen positif sepertinya bisa terlihat dari publikasi laporan keuangan yang dilakukan oleh beberapa emiten. "Perusahaan berkode saham ADHI, WSKT, dan ITMG pada hari ini mempublikasikan laporan keuangannya," tuturnya. (art)
Baca juga: