Wanita Cantik di Balik Bisnis Batu Akik

Penjual batu akik manfaatkan SPG wanita
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Event nasional pameran dan lomba batu mulia di Semarang, Jawa Tengah diikuti oleh 72 peserta dari 33 provinsi di Indonesia. Para penjual, bahkan memanfaatkan wanita cantik untuk memasarkan produk mereka kepada pembeli.

Salah satunya, di gerai Mistic Genstone asal Semarang. Gerai tersebut, sekilas terlihat berbeda dari gerai batu akik lain. Tiga orang wanita cantik terlihat tersenyum manis, saat sejumlah pengunjung mampir melihat batu akik di tempatnya.

"Permisi, Bapak mau cari batu akik jenis apa? Bacan, atau yang lain?," sapa Dina Febriana (22), kepada salah satu pengujung sambil menunjukkan brosur batu akik di gerai batu akik tempatnya.

Tentu saja, para pengujung yang mayoritas dihuni kaum Adam itu lebih tertarik dan mampir untuk melihat-lihat jenis batu akik yang terpajang di gerai kaca warna putih itu.

Kopi Terakhir Pedagang Akik sebelum Lapaknya Digusur

Dina juga telihat mahir dan menguasai berbagai jenis batu akik yang dijual. Mulai dari batu Bacan yang kini jadi buruan, batu Klawing, dan corak batu akik gambar yang teramat unik.

"Ya, sebagian besar sudah banyak tahu dan suka batu akik. Sekarang kan lagi ngetren. Ini saya pakai liontin batu akik Bacan dan meteor. Harganya lima jutaan," jelas Dina, saat berbincang dengan VIVA co.id, Rabu 25 Februari 2015.

Tak hanya Dina, ada dua wanita cantik lain yang juga menarik para pengunjung untuk singgah digerainya. Mereka adalah Diana Krista (23) dan Foni Feronica (22).

Ketiganya adalah warga asli Semarang yang masih berstatus mahasiswi Universitas Swasta di Kota Lumpia.

Pemakaian sales promotion girl (SPG) di gerai batu akik diakui pengunjung sangat membantu. Sebab, mereka akan dijelaskan lebih detail kebutuhan batu akik yang dicari.

"Ini memang strategi orang yang punya gerai. Ada ceweknya biar menarik. Kami juga bisa jelasin produk kami lewat brosur," kata Diana.

Meski demikian, ketiga wanita cantik itu mengaku dia bukanlah SPG asli gerai tersebut. Sebab, event ini hanya event khusus yang diikutinya selama lima hari sejak tanggal 25 Februari hingga 1 Maret 2015 mendatang.

"Biasanya, kami kerja di produk mobil, elektronik, produk makanan, dan produk lain. Kebetulan ini event batu akik," kata Diana.

Warhein (35), pemilik gerai, mengaku penggunaan jasa SPG di gerai miliknya memang berbeda dengan gerai lain. Tujuannya, agar batu akik lebih memasyarakat, seperti produk lain yang kerap dijual di mal-mal besar.

"Ya, istilahnya membantu menjaring konsumen. Karena, orang maunya dilayani dengan ramah," ujar Warhein.

Untuk produk batu akik yang dijajakan, kata dia, berasal dari batuan lintas daerah di Indonesia. Harganya juga bervariatif, mulai puluhan ribu hingga jutaan.

"Rata-rata pembeli juga ada yang ingin ketemu di rumah tempat kami mangkal, " kata dia. (asp)

Tren Batu Akik Turun Drastis, Ada Apa?

Baca juga:



Batu Akik Souvenir PON XIX Tahun 2016

Garut Siap Kirim Ribuan Akik untuk Cenderamata PON Jabar

Untuk cenderamata peraih medali emas di PON XIX.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016