Rupiah Menguat Tipis ke Level 12.862

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah hanya naik tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis, 26 Februari 2015. Mata uang garuda menguat sebesar 25 poin atau 0,19 persen dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, menembus level Rp12.862 per dolar AS. Hingga hari keenam, rupiah masih belum bisa 'move on' dari level Rp12.800 dengan pelemahan terburuk sementara tahun ini terjadi kemarin yang mencapai 12.887.

Menurut Ekonom dari DBS Group Research, Gundy Cahyadi, nilai tukar rupiah terhadap dolar memang terus mengalami keterpurukan. Namun, jika dibandingkan dengan mata uang lainnya, rupiah tetap kuat.

Gundy menjelaskan, keterpurukan nilai tukar rupiah diakibatkan sentimen yang datang dari global, baik dari kondisi Yunani dan Bank Sentral AS (The Fed). Keuangan Yunani masih sulit meski Eropa telah membantu dengan memperpanjang waktu pemberian dana bailout untuk empat bulan ke depan.

Kemudian, faktor dari yang diperkirakan akan menaikkan suku bunganya pada akhir tahun ini hingga mencapai 25 basis points (bps). "Dampak itu membuat rupiah kita melemah terhadap dolar Amerika Serikat," ujar Gundy, di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Rabu, 25 Februari 2015.

"Saya berharap, BI bisa menjaga rupiah di posisi yang nyaman. Jangan seperti posisi rupiah yang ada saat ini hingga hampir menyentuh posisi Rp13.000 per dolar," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, posisi rupiah yang berada di kisaraan Rp12.500-13.000 per dolar AS bisa mengganggu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Baca juga:

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016