Menko Perekonomian: Sistem Perbankan Kita Sekarang Bersih

Sofyan Djalil Menyerahkan LHKPN ke KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Sidang Financial Action Task Force (FATFF) di Paris, Prancis, Selasa 24 Februari lalu, memastikan bahwa Indonesia keluar dari daftar hitam (blacklist) negara rawan pencucian uang. Apa dampaknya terhadap ekonomi Indonesia?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, di sela-sela acara Musyawarah Nasional III, Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM), di Jakarta, Kamis 26 Februari 2015, menyatakan bahwa minat investasi di Indonesia akan terdorong dengan pengakuan internasional tersebut.

"Karena, selama ini (Indonesia) dianggap ada unsur pencucian uang, dan itu kan menjadi keprihatinan negara barat," ujar Sofyan.

Ia mengakui, tindak pidana pencucian uang saat ini memang akrab berhubungan dengan perbankan Indonesia. Untuk itu, dengan pemulihan status ini, menunjukkan pula ada perbaikan di sistem perbankan terkini.

"Ini memperbaiki citra kita, negara kita makin tertib, sistem perbankan kita makin bersih," kata Sofyan.

Ia pun mengapresiasi, upaya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang terus meningkatkan pengawasannya saat ini. Diharapkan, upaya tersebut dapat terus ditingkatkan.

"Saya pikir, memang selama ini keras sekali untuk hal-hal itu. Untuk terorisme, pendanaan yang dianggap untuk terorisme di monitor selama ini. Jadi, akhirnya bagus kalo itu sudah hilang," kata dia. (asp)

Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa


Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November

Baca juga:

BKPM Ungkap Penyebab Perlambatan Investasi di Indonesia
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016