Cara Nyentrik Menyulap Batu Akik Tradisional

Harga Batu Akik Tak Rasional, Masyarakat Butuh Edukasi
Sumber :
  • Dwi Royanto/Semarang

VIVA.co.id - Berbagai batuan asal daerah di Indonesia, menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Khususnya, bebatuan yang memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi batu akik.

Kopi Terakhir Pedagang Akik sebelum Lapaknya Digusur

Bahkan, kini, batu akik tengah diburu masyarakat di penjuru Tanah Air. Namun, rupanya, proses pengolahan batu menjadi sebuah komoditas akik di pasaran tidaklah sembarangan.

Belum tentu batu kualitas bagus akan bernilai mahal, jika proses pengrajin akik tidak berhati-hati dalam proses pemotongan dan lain-lain. Sebaliknya, batu kualitas sedang akan bernilai tinggi jika diolah dengan cara yang teramat telaten dan jiwa seni tinggi.

Secara khusus, VIVA.co.id mengintip proses pembuatan sederhana batu akik yang saat ini tengah dipamerkan di sebuah pusat perbelanjaan Semarang, Jawa Tengah selama lima hari sejak 25 Februari-1 Maret 2015.

Warhein (35) seorang penjual sekaligus pengrajin mengaku proses mengolah batu akik ditempatnya masih dilakukan secara tradisional, agar hasilnya bisa memuaskan.

Tren Batu Akik Turun Drastis, Ada Apa?

Pertama, batu mentah yang masih gelondongan dipotong menggunakan alat pemotong khusus batu akik menggunakan gerinda.

"Perlu hati-hati pada proses ini, karena ukuran dan pola yang diinginkan akan memengaruhi hasil bentuk batu akik nantinya, " kata dia.

Kemudian, katanya, memotong batu akik pun tidak boleh sembarangan, dan tidak boleh terlalu menekan gerinda. Alasannya, karena itu bisa membuat motif dan corak batu menjadi pecah, atau retak.

Untuk langkah kedua, setelah proses pemotongan awal, selanjutnya pengrajin biasanya menggunakan alat bantu bambu untuk menuju pada proses pembentukan batu akik sesuai keinginan. Teknisnya, gunakan bambu yang sebesar jari kelingking. Ujung bambu harus rata dan beri lem alteco dan taruh batu yang sudah dipotong tadi.

"Jika lem sudah kering, gunakan alat pemotong gerenda dan bentuklah batu akik sesuai keinginan. Jika polanya suah maka buatlah pola dari kertas berbentuk lingkaran dan tempelkan tepat di bawah batu akik," terangnya.

Selanjutnya, jika batu sudah berbentuk menjadi mata cincin akik, langkah selanjutnya adalah dengan menggosokkan dengan amplas pakai khusus, ketebalan amplas kira-kira antara 500-1.200.

"Setelah proses pengamplasan, maka dilanjutkan proses penggosokan dengan serbuk inten yang paling halus. Bisa juga dicampurkan air, agar batu menjadi mengkilat," jelasnya.



Proses ikat


Senada dengan Warhein, Markaban yang merupakan salah seorang pegiat batu akik lainnya, menjelaskan bahwa pada dasarnya proses alami pembuatan batu akik hampir sama di banyak tempat. Tetapi, yang membedakan hasilnya adalah bagaimana 'sense of art' seorang pengrajin.

Sering Gosok Batu Akik Ketimbang Kerja, Enam PPSU Dipecat

"Kalau nggak ada ada bakat seninya, hasilnya akan jelek. Bahkan, jika batu akik akan dimasukkan ke dalam cincin, ada seni ngikat juga biar menarik," ungkapnya.

Dalam seni ikat batu akik, lanjut dia, ada dua macam, yakni teknik ikatan pakai gigi dan teknik ikatan tanam. Biasanya, jenis batuan akik ini akan menentukan ikatan yang sesuai. Para pengrajin harus ekstra hati-hati dalam menentukan jenis ikatan cincin bagi setiap batu.

"Jadi, tidak bisa lepas dari penampilan. Material ikat ini diakui, atau tidak akan mengangkat harga batu akik bisa menjadi lebih mahal," tambahnya. (asp)

Baca juga:

Batu Akik Souvenir PON XIX Tahun 2016

Garut Siap Kirim Ribuan Akik untuk Cenderamata PON Jabar

Untuk cenderamata peraih medali emas di PON XIX.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016