- U-report/Ubay Nizar
VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan Rp11,72 triliun pada tahun ini untuk membangun 13 bendungan baru di beberapa wilayah.
Bendungan tersebut di antaranya Raknamo (Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur), Pidekso (Kab. Wonogiri, Jawa Tengah), Logung (Kabupaten Kudus, Jawa Tengah), Lolak (Kabupaten Bolaang Mangondow, Sulawesi Utara).
Selain itu, bendungan Keureuto (Kabupaten Aceh Utara, NAD), Passeloreng (Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan) Tanju (Kab. Dompu, Nusa Tenggara Barat), Bintang Bano (Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat), Karian (Kabupaten Lebak Banten), Tapin (Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan), Rotlikod (Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur), Telagawaja (Kabupaten Karangasem, Bali) dan Muara Sei Gong (Batam).
Menteri PU Pera, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa proyek tersebut ditargetkan akan selesai dalam waktu tiga tahun.
"13 Bendungan ini kalau ditargetkan paling cepat selesai tiga tahun, karena ini memang butuh penanganan oleh ahlinya, misalnya dengan tinggi 1.500 meter dan kapasitas airnya 500 ribu meter kubik bisa diselesaikan tiga tahun," kata Basuki, Kamis 26 Februari 2015.
Dia menjelaskan, untuk membangun bendungan dibutuhkan arsitek atau desainer yang handal. Oleh sebab itu, dia juga sudah mempersiapkan pelatihan khusus kepada 100 orang agar memiliki kompetensi dalam bidang desain, pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan bendungan.
"Yang sudah ada 50 orang dari Kementerian PU Pera, 50 orang dari konsultan dan kontraktor. Kemudian kami training di Bandung, jadi minimal kami punya 100 orang dalam dua bulan ini," paparnya.
Dia menambahkan, target pembangunan 13 bendungan pada 2015 ini merupakan salah satu program dari Presiden Joko Widodo untuk membangun 49 bendungan dalam lima tahun.
Baca juga:
Tiga Bendungan Senilai Rp1,87 Triliun Siap Dibangun
Volume tampungan bendungan akan mencapai 9,25 juta meter persegi.
