Beras Miskin dari Pemerintah Sudah Berbau dan Berjamur

Gudang Bulog
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Keluhan masyarakat bukan hanya pada mahalnya harga beras yang sedang terjadi saat ini, namun juga terhadap kualitasnya. Warga di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, misalnya, mengaku bahwa beras miskin (raskin) yang diterima dari pemerintah tak layak konsumsi karena sudah berwarna cokelat, berkutu, bau apek hingga berjamur.

Menurut salah satu warga setempat, Windiarti, di desanya terdapat 134 warga penerima raskin. Akan tetapi, katanya, dengan kondisi beras yang buruk tersebut ternyata sudah berulang kali diterima warga, tetapi kali ini yang paling parah.

Namun demikian, karena harga beras terus melambung membuat warga pun tak punya pilihan lain dengan tetap mengkonsumsinya. Dengan demikian, sebelum memasak, warga harus memilah-milah terlebih dahulu.

"Beras yang masih layak akan dicampur dengan jagung agar terasa nikmat. Sedangkan, beras yang buruk akan diberikan ke unggas," terang Windiarti, Kamis 26 Februari 2015.

Warga pun berharap, pihak Perum Bulog Sub Divisi Surabaya Selatan segera mengganti beras yang diterima warga setempat dengan kualitas yang lebih baik.

Manado

Di sisi lain, Wakil Walikota Manado, Harley Mangindaan gundah dengan kenaikan beras yang terus melambung di pasaran. Pihaknya berjanji, secepatnya menggelar operasi pasar.

"Pemerintah Kota Manado dan tim inflasi segera bertindak cepat setelah melihat harga beras terus naik. Apalagi, situasi ini membuat warga jadi resah," ujar Mangindaan, Kamis 26 Februari 2015.

Putra Wakil Ketua MPR RI, EE Mangindaan ini, menjelaskan, sesuai rencana pada hari ini, Jumat 27 Februari 2015, operasi pasar dilakukan di sejumlah titik pasar tradisional di Manado.

Harga Gabah Timpang, Peran Bulog Diminta Ditingkatkan

"Kami sudah koordinasi dengan Bulog dan mereka siap menyalurkan sedikitnya 1.500 ton beras," katanya.

Dia juga menegaskan, akan turunĀ  lapangan untuk mengetahui secara pasti kenapa harga beras naik. "Bisa juga kurangnya stok beras dipicu karena petani di Sulut dan daerah pemasok gagal panen. Tapi hal itu akan kami pantau di lapangan hingga ke distributor," terangnya.

Kadis Perindag Manado, Dante Tombeg mengakui, kekurangan stok beras menjadi isu nasional. Tapi, khusus di Manado, pihaknya akan mencari tahu apa penyebabnya.

"Masyarakat dihimbau jangan panik. Pedagang akan kami pantau sehingga tidak seenaknya bermain harga," ujarnya.

Pantauan VIVA.co.d di beberapa pasar tradisional, kenaikan harga berasĀ  berada di kisaran Rp1.000-Rp3.000 per kilogram. Kenaikan paling signifikan terjadi pada kelompok beras jenis pulo yang naik menjadi Rp14.000 dari harga semula Rp11.000 per kilogram.

Superwin yang awalnya dijual Rp9.000 kini naik menjadi Rp12.000 per kilogram. Beras temo pondang, dari Rp9.000 melonjak hingga Rp12.000 per kilogram. Sedangkan, beras jenis serayu menjadi Rp10.000 dari harga awal Rp8.000 per kilogram.

Firmasyah/Mojokerto


Alasan Mentan Curiga Ada Mafia Beras
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Musim hujan yang datang saat kemarau, bisa untungkan produksi beras.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016