Ini 4 Kawasan Ekonomi Khusus Papua yang Jadi Fokus BKPM

Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) akan fokus kepada pengembangan investasi di empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni Merauke, Sorong, Teluk Bintuni, dan Raja Ampat.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

Kepala BKPM, Franky Sibarani, Jumat 27 Februari 2015, mengatakan bahwa salah satu syarat pengembangan KEK adalah adanya investor yang siap untuk menggerakkan investasi di wilayah tersebut.

Saat ini, katanya, keempat kawasan ekonomi di Papua dan Papua Barat tersebut, sudah terdapat calon investor yang telah merencanakan investasi tapi masih terhambat realisasinya.

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

"Investasi tersebut yang menjadi fokus dan akan debottlenecking (melepas hambatan)," ujar Franky dalam acara Forum Percepatan Penanaman Modal di Manokwari, Papua Barat.

Data BKPM menunjukkan ada sembilan proyek investasi yang terhambat di Papua dan Papua Barat, yang sedang difasilitasi oleh BKPM. Kesembilan proyek tersebut, masing-masing dua proyek di Papua dan tujuh proyek di Papua Barat, dengan total nilai investasi sebesar Rp16,88 triliun.

Proyek investasi tersebut, terbagi dalam sektor perikanan sebanyak enam proyek, perkebunan satu proyek, dan industri petrokimia dua proyek. BKPM mencatat, ada beberapa kendala yang dialami investor dalam menanamkan modalnya di kedua provinsi tersebut, antara lain proses pelepasan kawasan hutan yang cukup lama dan jaminan ketersediaan suplai energi.

Selain itu, BKPM juga mencatat ada lima investor yang menunjukkan minat serius untuk menanamkan modalnya di Papua. Masing-masing, sektor perkebunan senilai Rp9,8 triliun dan sektor oleochemical senilai Rp2,4 trliun untuk sepanjang Oktober 2014-Februari 2015.

Realisasi Investasi Kuartal II Capai Rp151,6 Triliun

Franky menambahkan, empat kawasan ekonomi di Papua dan Papua Barat tersebut memiliki potensi sektor khusus untuk dikembangkan.

Dia pun menekankan, kawasan ekonomi Merauke dapat dikembangkan untuk investasi sektor pertanian dan industri pengolahannya, kawasan ekonomi Sorong untuk industri maritim dan pengolahannya, kawasan ekonomi Teluk Bintuni untuk industri smelter dan petrokimia, serta kawasan ekonomi Raja Ampat untuk sektor pariwisata.

"Pemerintah sudah menempatkan Papua dan Papua Barat sebagai prioritas pembangunan. Saya optimis, proses pengembangan empat kawasan ekonomi di Papua dan Papua Barat dapat tercapai, karena kesiapan dukungan kementerian teknis untuk pengembangan infrastruktur pendukung kawasan ekonomi," ungkapnya.

Data BKPM menunjukkan realisasi investasi asing di Papua dan Papua Barat pada 2014 sebesar US$1,41 miliar, menurun dibandingkan 2013 yang sebesar US$2,41 miliar. Lima negara terbesar yang menanamkan modalnya di sana adalah Amerika Serikat, Singapura, China, British Virgin Islands, dan Turki.

Investasi tersebut tersebar di sektor pertambangan, tanaman pangan dan perkebunan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, listrik gas dan air, serta industri makanan.

Demikian halnya dengan investasi dalam negeri, di mana realisasi investasi pada 2014 sebesar Rp349,91 miliar, menurun dibandingkan 2013 yang mencapai Rp888,2 miliar. Investasi tersebut, tersebar dalam berbagai bidang usaha, di antaranya yang terbesar adalah tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, industri kayu, transprotasi, gudang, dan telekomunikasi, serta peternakan. (asp)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya