Rupiah Akhiri Februari di Level 12.863/Dolar AS

Ilustrasi rupiah
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat turun tipis pada akhir pekan ini, Jumat 27 Februari 2015. Dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya, rupiah hanya melemah sebesar satu poin, atau 0,01 persen.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, menembus level Rp12.863 per dolar AS. Artinya, meski tidak sampai menembus level 13.000, namun selama tujuh hari berturut-turut laju rupiah bertahan di kisaran Rp12.800.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, sebelumnya menyampaikan, pelemahan nilai rupiah yang terus terjadi pada awal bulan ini di luar kontrol pemerintah. Dominasi faktor eksternal yang membuat rupiah terus melemah sangat kuat terjadi.

"Dalam negeri tidak ada yang mengkhawatirkan, ekonomi bagus, inflasi oke, perbaikan birokrasi, APBN-P sudah disahkan. Ada persoalan di luar kontrol kami," tegasnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sofyan menegaskan, pelemahan mata uang bukan hanya terjadi di Indonesia. Menurutnya, kondisi yang sama juga terjadi di Jepang dan di Korea, bahkan pelemahan mata uangnya lebih besar dibanding Indonesia.

Dalam hal ini, dia menyebutkan bahwa pemerintah telah menetapkan asumsi rupiah dalam APBN-P 2015 sebesar Rp12.500 per dolar AS. "Asumsi tersebut, sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia saat ini," tambahnya.

Sebagai informasi, selama periode Januari hingga Februari 2015, penguatan tertinggi rupiah terjadi pada 23 Januari di level 12.444. Sedangkan pelemahan terbesar menembus level Rp12.887 per dolar AS, yang terjadi pada perdagangan 25 Februari 2015. (asp)

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat



Baca juga:

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016