IHSG Dibayangi Jenuh Beli, Cermati Tiga Saham Bank

Para Pelaku Pasar Menyikapi IHSG
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mendatar (sideways) dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Senin, 2 Maret 2015. Namun, kalaupun indeks turun, dinilai masih merupakan koreksi wajar selama di atas gap 5.342-5.372.

Pengamat pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko memperkirakan bahwa indeks saham di bursa akan berada di level batas bawah (support) 5.425. Sementara itu, batas atas (resistance) akan bergerak di kisaran 5.465.

"Mengingat kondisi harian IHSG yang telah overbought (jenuh beli), maka pelaku pasar diperkirakan menunggu terjadinya koreksi minor untuk meredakan keadaan tersebut dan melakukan akumulasi kembali," ujarnya kepada VIVA.co.id, Minggu 1 Maret 2015.

Menurut dia, dari saham-saham unggulan yang dicermatinya, sinyal pembalikan arah mulai terlihat pada ASII, TLKM, dan BBRI. Walaupun, kata dia, saham-saham itu masih positif atau naik.

"Cermati level-level support-nya untuk melakukan pembelian," tuturnya. Untuk ASII, lanjutnya, di posisi Rp7.475, TLKM di kisaran Rp2.880, sedangkan BBRI di bawah Rp12.500 sudah cukup menarik untuk dilakukan akumulasi beli.

Selain itu, Stefanus melanjutkan, untuk saham perbankan lainnya, seperti BBCA dan BMRI terlihat berkonsolidasi. Namun, buat BBNI cenderung menurun ke arah gap bawah Rp6.700-6.750.

"Saham-saham konstruksi juga tampak berkonsolidasi, masih menunggu sinyal arah yang lebih jelas. Adapun saham-saham properti masih bergerak bervariasi. Sektor yang terlihat mulai bergerak menguat adalah saham-saham sektor CPO, di mana tanda-tanda penguatan teknikal semakin terlihat," katanya.

Pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat 27 Februari 2015, turun tipis 1,13 poin atau 0,02 persen di level 5.450,29. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp114 miliar di pasar reguler.

Membaiknya kinerja laporan keuangan emiten di kuartal keempat 2014 dan terus mengalirnya arus modal asing sepanjang pekan lalu sebesar Rp1,872 triliun mendorong indeks saham mengalami kenaikan selama satu pekan terakhir sebesar 0,93 persen. Itu merupakan penguatan dalam empat pekan secara berturut-turut.

IHSG Bertengger di Zona Hijau, Beli Saham Kapitalisasi Besar

Di sisi lain, kondusifnya ekonomi global yang ditopang oleh kebijakan-kebijakan bank sentral dengan memberikan stimulus moneter maupun fiskal masih menjadi pendorong menguatnya bursa saham global.

Kondisi ini ditambah dengan pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen yang mensinyalkan, masih harus bersabar untuk menaikkan suku bunga AS. Serta dipangkasnya BI Rate pada Februari sebesar 25 bps menjadi 7,5 persen, turut berimbas positif bagi IHSG untuk terus mencetak rekor harga tertinggi barunya.

Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau

Dan sebagai catatan, sepanjang Februari 2015, IHSG menguat 3,04 persen. Dengan total modal asing yang masuk sekitar Rp10,5 triliun dalam sebulan. (art)

Baca juga:

Ilustrasi.

Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan

Pola pergerakan akan tetap terjaga.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016