Cara Brantas Abipraya Pertahankan Rasio Pinjaman

konstruksi ekonomi buruh gedung properti bisnis
Sumber :
  • REUTERS / Darren Whiteside

VIVA.co.id - Perusahaan konstruksi milik negara, (Persero) akan mempertahankan rasio pinjaman terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER). Seperti diketahui, hingga penutupan tahun buku 2014, diperkirakan DER perusahaan berada di level 3,19 kali.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Direktur Brantas Adipraya, Sudi Wantoko, mengungkapkan bahwa pihaknya menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp300 miliar. Ada pun, 16,67 persen, atau sekitar Rp50 miliar lebih dari total nilai obligasi tersebut, akan dipergunakan untuk refinancing, atau pembiayaan kembali atas pinjaman bank.

"Salah satu alasan kami, emisi obligasi ini untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan. Selama ini, dalam melakukan usaha ekspansi, anak usaha kami mengambil dana dari modal kerja perseroan. Itu lumayan mengganggu dana perusahaan, maka kami melakukan emisi obligasi," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa 3 Maret 2015.

Dia pun mengaku utang perseroan saat ini ada di tiga bank, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank DBS. Dalam tiga tahun terakhir ini, DER perseroan juga berhasil ditekan menjadi 3,19 kali di 2014, dari sebelumnya 3,55 kali di 2013 dan 3,24 kali di 2012.

"Emisi obligasi untuk mempertahankan DER kita supaya tidak jatuh. Kami punya utang bank di Bank Mandiri, BRI, dan DBS. Dalam pelunasan utang itu, nanti kami ambil porsinya masing-masing," tambahnya. (asp)

Diperiksa KPK 10 Jam, Kepala Kejaksaan DKI Bantah Disuap



![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
6 Jam KPK Geledah PT Brantas
Ilustrasi uang suap.

Hentikan Perkara, Perantara Siapkan Rp2 Miliar untuk Jaksa

Namun, upaya suap tersebut ternyata sudah diendus KPK.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016