Mal di Jakarta Setara dengan 9 Kota Vatikan

Tarif Listrik Kembali Naik
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Jumlah mal di Jakarta saat ini 170 buah, dan luasnya setara dengan sembilan kali Kota Vatikan. Tahun ini, tiga mal baru dibuka lagi di Jakarta. Menurut analisis dari jaringan properti Lamudi, pertambahan mal baru ini berpotensi menyebabkan kejenuhan di lahan ritel Jakarta.

Tiga mal baru yang akan buka di Jakarta adalah Central Park Ext, Lippo Mall Puri, dan Pantai Indah Kapuk Mall. Pusat belanja ini dibangun berdekatan dengan mal yang sudah ada.

Lippo Mall Puri misalnya, akan bersaing dengan Puri Indah Mall dan PX Pavilion yang berjarak kurang dari 500 meter. Penemuan Lamudi menunjukkan, Kota Kasablanka misalnya, mencatat pengunjung lebih dari 2 juta orang per bulan. Namun, hal yang sama tidak bisa dikatakan bagi mal di daerah sekitarnya seperti Kuningan City yang jaraknya hanya 2 km.

Setidaknya ada empat mal lain yang tidak mempunyai trafik yang sama. Pengunjung Mall Kuningan City atau Lotte Shopping Avenue, misalnya, bisa melihat beberapa ruangan yang kosong dan pengunjung yang lebih sedikit.

Situasi yang mirip juga terjadi di Jakarta Barat. Central Park, sebagai tempat paling populer di Jakarta Barat, menarik pengunjung lebih dari 2,9 juta orang, namun lain halnya dengan tetangganya, Citraland Mall.

Ruang Ritel di Jakarta Tumbuh Kurang dari 1%

Entertainment X’nter atau Plaza e’X telah ditutup dan akan dialihfungsikan menjadi gedung perkantoran. Tingkat okupasi mal di Jakarta hanya mengalami kenaikan 0,3 persen di kuartal terakhir 2014. Artinya, tiga mall pendatang baru di Jakarta ini hadir di saat pasar sedang berisiko mengalami kejenuhan.

"Kesuksesan sebuah mal sangat tergantung kepada beberapa faktor kunci. Populasi setempat yang membutuhkan lahan ritel, lingkungan yang lengkap dengan pertokoan, keragaman jenis restoran, food courts, bioskop, kafe dan lainnya," kata Managing Director Lamudi Indonesia, Karan Khetan.

Kata Karan lagi, jika kebutuhan ini sudah terpenuhi, atau fasilitas yang ditawarkan di mal tersebut tidak jauh berbeda atau unik, sebuah mal baru di area yang sama akan sulit mendapatkan pengunjung.

Bank Indonesia mengungkapkan bahwa penjualan ritel di Jakarta menurun 9 persen year-on-year antara Januari 2014-2015. Ini sangat jauh bila dibandingkan dengan kota lain seperti Bandung, yang mempunyai pertumbuhan kuat di periode yang sama sebesar 55 persen, Manado sekitar 9 persen dan Surabaya 1  persen. Kota lainnya seperti Banjarmasin dan Makassar, yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 5 persen dan 4 persen, menunjukkan hasil yang lebih baik dari Jakarta.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa developer dan investor yang mencari keuntungan yang kuat di lahan ritel, mempunyai potensi lebih besar jika melihat area di luar Jakarta. (one)

Baca juga:

Starmart Akan Beroperasi dengan Merek FamilyMart
Belanja di supermarket.

Ramayana Susun Strategi Demi Raup Rp8,3 Triliun

Padahal kompetisi sektor ritel sudah sangat ketat di Jabodetabek.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016