Masalah Lahan Rampung, PLTU Batang Siap Beroperasi 2018

generator di PLTU Tanjung Kasam, Batam
Sumber :
  • Antara/ Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Masalah pembebasan lahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang hampir rampung. Pembangunan pembangkit listrik ini pun bisa segera dimulai.

Pemerintah menargetkan PLTU Batang siap beroperasi pada akhir 2018.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, mengatakan pembangkit listrik mulai dilakukan usai penyelesaiaan pendanaan (financial closed). Salah satu penyelesaian pendanaan adalah pembebasan lahan.

"Secepatnya bisa financial closed. Setelah itu, akan dibangun dan pembangkit sudah bisa beroperasi sekitar akhir 2018 atau awal 2019," kata dia, di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis 5 Maret 2015,

Sekadar informasi, PLTU Batang berkapasitas 2x1000 MW dibangun di atas lahan 226 hektare. Adapun pemenang lelang proyek PLTU Batang adalah konsorsium Bhimasena Power yang terdiri atas PT Adaro Energy, J-Power, dan Itochu.

Sudirman: Masalah Lahan PLTU Batang Segera Dirampungkan

Awalnya, pembangkit ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2016. Tetapi, terganjal masalah pembebasan lahan dan pembangunannya pun mundur.

Perubahan target ini, kata Jarman, tidak berdampak kepada nilai investasi ini. Investasinya masih berkisar di angka US$3 miliaran. "Investasinya masih US$3,2 miliar," kata dia. (asp)

Walhi: Pembangunan PLTU Batang Hanya Untungkan Swasta



Baca juga:

Aktivis Greenpeace demo menolak proyek PLTU Batubara Batang

Proyek PLTU Batang Berpotensi Menambah Hutang Negara

Greenpeace mendesak Jokowi membatalkan proyek PLTU Batang

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016