Jelang Rilis Data Pekerjaan, Saham AS Menguat

Para pialang sedang berbincang di Bursa Efek New York.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Saham-saham menguat pada penutupan perdagangan Kamis di Bursa Efek New York, Amerika Serikat. Investor mengambil jeda setelah mengalami kerugian selama dua hari berturut-turut di tengah laporan mengenai rincian pelonggaran kuantitatif di zona euro dan antisipasi data ketenagakerjaan terkait
payrolls
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
di luar sektor pertanian, yang akan dirilis akhir pekan ini.
Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat

Seperti diberitakan
CNBC,
Jumat 6 Maret 2015, kalangan analis mengharapkan rekrutmen pekerja meningkat hingga 228.000 dan tingkat pengangguran tidak berubah pada level 5,7 persen.


"Ini pada dasarnya hanya mengulur waktu hingga pengumuman data ketenagakerjaan besok (Jumat)," ujar Peter Cardillo, analis Rockwell Global Capital.


Laporan pekerjaan AS untuk bulan Februari dijadwalkan untuk diumumkan pada Jumat pagi sebelum pembukaan bursa. Analis memperkirakan rekrutmen pekerja di luar sektor pertanian mencapai 240.000, atau di bawah capaian Januari sebesar 257.000. Data upah dan tingkat pengangguran akan menjadi indikator kunci bagi investor untuk memastikan kapan Federal Reserve akan memberlakukan kebijakan menaikkan suku bunga acuan.


Bank Sentral Eropa (ECB) akan memulai program pembelian obligasi dengan nilai 1 triliun euro per bulan pada Senin pekan depan. Presiden ECB Mario Draghi menyatakan stimulus moneter yang akan berakhir pada September 2016 ini diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan zona euro dalam dua tahun mendatang. Ia menaikkan prediksi pertumbuhan untuk 2015 menjadi 1,5 persen dan 2016 menjadi 1,6 persen.


Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 38,82 poin (0,21 persen) ke level 18.135,72, dengan keuntungan terbanyuak diperoleh saham Wal-Mart, sedangkan saham Intel paling merugi di antara komponen indeks lainnya.


Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup naik 2,51 poin (0,12 persen) ke level 2.101,04, dengan sektor utilitas memimpin kenaikan, sedangkan dan sektor energi paling tertinggal.


Adapun indeks Nasdaq ditutup naik 15,67 poin (0,32 persen) ke level 4.982,81.


Volume perdagangan di Bursa Efek New York mencapai 660 juta saham dan volume komposit mendekati 3 miliar saham. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya