Alasan Bank Sentral Inggris Pertahankan Suku Bunga Rendah

Bank Sentral Inggris
Sumber :
  • (REUTERS/Suzanne Plunkett)

VIVA.co.id - Bank Sentral Inggris (Bank of England/BOE) mempertahankan suku bunga acuannya pada rekor terendah sebesar 0,50 persen dan total program quantitative easing (pembelian obligasi) senilai 375 miliar euro. Hal ini, sesuai perkiraan para ekonom dan pelaku pasar.

Fund Manager Besar Ancam Tarik Dananya dari Inggris

Seperti mengutip dari Reuters, Jumat, 6 Maret 2015, tingkat suku bunga tersebut telah ditahan dalam enam tahun terakhir, atau sejak bulan Maret 2009. Kebijakan moneter tersebut akan dirilis pada 18 Maret mendatang.

Sebelumnya dua pejabat BOE, Martin Weale dan Kristin Forbes mengatakan, tingkat suku bunga dapat naik dalam waktu dekat jika inflasi menguat tajam dari level saat ini. Anggota BOE lainnya, Ian McCafferty mengatakan, akan mengamati data pertumbuhan gaji dalam beberapa bulan ke depan sebelum memutuskan melanjutkan voting (suara terbanyak) untuk menaikkan suku bunga.

McCafferty dan Weale dikabarkan memilih untuk menaikkan suku bunga antara bulan Agustus sampai Desember tahun 2015.

Untuk saat ini, mayoritas anggota pembuat kebijakan memilih untuk menunggu (wait and see) sejauh mana inflasi akan melemah. Pada pekan lalu, BOE memberikan proyeksi inflasi akan turun ke bawah 0 persen sebelum kembali naik dalam beberapa bulan mendatang.

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Di sisi lain, Gubernur BOE, Mark Carney, mengatakan bahwa inflasi akan mencapai target dua persen. Hal itu, katanya, akan tercapai dalam waktu dua tahun.

![vivamore="Baca Juga :"]

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
[/vivamore]
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bank Sentral Inggris Pangkas Suku Bunga, Bursa Asia Kinclong

Langkah tersebut dinilai sebagai upaya menangkal kemerosotan Inggris.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016