Hati-hati, Krisis Ekonomi Yunani Masih Lama untuk Pulih

Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis
Sumber :
  • REUTERS/Yves Herman

VIVA.co.id - Kondisi ekonomi Yunani saat ini sangat tergantung pada dukungan internasional dan para kreditur. Dilansir CNN News, Jumat, 6 Maret 2015, Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, mengatakan selama satu hingga dua bulan terakhir, jumlah pinjaman ke Yunani naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, atau sekitar 100 miliar euro.

Jumlah pinjaman itu setara dengan 68 persen produk domestik bruto (PDB) Yunani, atau menjadi rasio terburuk di zona euro.

Bank Sentral Eropa juga menaikkan jumlah bantuan dana darurat kepada bank-bank milik negara sebesar 500 juta euro. Yunani sempat menghilang sebagai berita utama setelah Eropa dan International Monetary Fund (IMF) pada bulan lalu berjanji memberikan dukungan keuangan.

Sebagai imbalannya, pemerintah Yunani berjanji akan membayar tepat waktu dan tetap melaksanakan reformasi keuangan. Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, mengatakan akan terus berjuang untuk melakukan penghematan.

Draghi menuturkan, Yunani harus tetap melaksanakan program reformasi keuangan bila masih ingin bisa mengakses uang Eropa di masa depan.

Sementara itu, sebuah laporan mengungkapkan bahwa pemerintah Yunani kemungkinan besar tidak memiliki cukup uang untuk membayar utang jangka pendek ke IMF dan ke Eropa.

Menanggapi hal itu, Draghi menegaskan bahwa Bank Sentral Eropa tidak akan menghindar dari peraturan yang telah dibuat dan tetap meminta Yunani untuk membayarnya. Yunani diminta menyiapkan alternatif sumber pembiayaan.

Delapan Kebijakan OJK Topang Ekonomi Nasional

Baca juga:

Logo mata uang euro di Bank Sentral Eropa. Mata uang Euro, simbol pemersatu negara-negara Uni Eropa.

Ekonomi di Zona Euro Tumbuh 15%

Investor berharap pelonggaran ekonomi moneter berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
15 Februari 2016